Penulis Utama : Euneke
NIM / NIP : S701208008
× Kajian tentang tradisi ngayau yang dilakukan dalam disiplin ilmu Kajian Budaya ini dilatari oleh tiga problematik, yaitu (1) ngayau mengandung nilai-nilai budaya yang merupakan idiologi hidup masyarakat Dayak Ngaju dalam menjalani kehidupan bermasyarakat (kelompok); (2) terjadinya pergeseran fungsi dan peran ngayau dari tradisi leluhur menjadi sebuah bentuk kekerasan yang melahirkan citra baru terhadap ngayau dalam memenuhi standar modernisasi dan globalisasi yang dikemudikan oleh kekuatan ekonomi, pendidikan, politik dan budaya dominan (Belanda); (3) pemahaman baru terhadap nilai-nilai ngayau dalam era modern telah mengantarkan masyarakat Dayak kepada ruang-ruang kosong tanpa arti dan makna. Penelitian ini tidak ditujukan untuk memahami aktivitas ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah dalam perwujudan fisiknya. Dalam kajian ini ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah merupakan objek materialnya dari sebuah kajian mengenai dekonstruksi pemaknaan ngayau yang mengambil fokus kajian pada tiga masalah, yaitu (1) sebab terjadinya dekonstruksi ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah; (2) proses terjadinya dekonstruksi ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah; (3) implikasi dari dekonstruksi tersebut terhadap kehidupan sosial-budaya masyarakat Dayak dan masyarakat diluar suku Dayak. Kajian terhadap ngayau memberikan peluang berkembangnya kreativitas dalam menafsirkan teks yang diamati secara berulang-ulang hingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang makna ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan hermeneutik dengan teknik pengumpulan data yang lebih mengutamakan penggunaan teknik observasi dan wawancara mendalam, di samping studi dokumen dan studi kepustakaan. Sebagaimana paradigma Kajian Budaya yang berada pada wilayah postmodernisme, penelitian ini diposisikan dalam sistem berfikir kritis dengan menggunakan teori-teori kritis, yaitu teori dekonstruksi oleh Jecques Derrida yang diposisikan sebagai teori utama untuk menjawab ketiga rumusan masalah penelitian yang dalam penggunaannya dibantu oleh teori wacana kuasa dan pengetahuan oleh Michel Foucault. Berdasarkan pada kajian yang telah dilakukan dapat dikemukakan tiga simpulan.Pertama, dekonstruksi yang terjadi atas makna ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah merupakan kejadian yang disebabkan oleh kematian metafisika ngayau pada masyarakat Dayak Ngaju yang merupakan akumulasi dari adanya penolakan dan/atau pengingkaran metafisika itu sendiri. Kedua, jejak-jejak dekonstruksi makna ngayau pada suku Dayak Ngaju yang terjadi adalah proses dokonstruksi itu sendiri yaitu dekonstruksi makna ngayau “ngayau menjadi bagian upacara tiwah”. Ketiga, dekonstruksi ngayau pada suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah memiliki dua implikasi, yaitu (1) terhadap ruang kesadaran baru yang dibangun oleh masyarakat Dayak dalam mengikuti arus modernisasi global; (2) terhadap masyarakat luar suku Dayak dalam menyikapi perubahan bentuk dan makna ngayau dalam kerusuhan Sampit.
×
Penulis Utama : Euneke
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S701208008
Tahun : 2014
Judul : Dekonstruksingayau Pada Suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Kajian Budaya
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Kajian Budaya-S.701208008-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Titis Srimuda Pitana, ST., M.Trop.Arch
2. Dr. Slamet Subiyantoro, M.S
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.