Efektifitas Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Dalam Pengajaran Berbicara di Tinjau Dari Minat Siswa (Sebuah Penelitian Eksperimental Terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Boyolali pada Tahun Akademik 2013/2014).
Penulis Utama
:
Lambang Prakoso
NIM / NIP
:
S891208023
×Lambang Prakoso, S891208023. 2014. Efektifitas Think Aloud Pair Problem
Solving (TAPPS) Dalam Pengajaran Berbicara di Tinjau Dari Minat Siswa
(Sebuah Penelitian Eksperimental Terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 1
Boyolali pada Tahun Akademik 2013/2014). Pembimbing Pertama: Dr. Ngadiso,
M.Pd; Pembimbing Kedua: Dra. Dewi Rochsantiningsih, M.Ed, Ph.D Tesis:
Program Pendidikan Bahasa Inggris, Pasca Sarjana, Fakultas Keguruan dan Imu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah: (1) TAPPS lebih efektif daripada metode langsung dalam
pengajaran tata bahasa; (2) siswa yang memiliki minat belajar tinggi memiliki
penguasaan tata bahasa lebih baik dari pada siswa yang memiliki minat belajar
rendah; dan (3) ada interaksi antara metode pengajaran dan minat belajar siswa
pada pengajaran berbicara.
Penelitian eksperimental ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Boyolali pada tahun
akademik 2013/2014. Populasinya dua kelas dari kelas Sepuluh semester dua di
SMK Negeri 1 Boyolali pada tahun akademik 2013/2014. Sampel diambil dengan
menggunakan cluster random sampling mendapatkan dua kelas: kelas A sebagai
kelompok eksperimental dan kelas B sebagai kelompok kontrol yang masingmasing
terdiri 30 siswa sebagai sampel. Kelompok eksperimental dengan metode
TAPPS; kelompok kontrol dengan metode langsung. Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yakni tes kemampuan berbicara dan kuesioner minat belajar
siswa. Data dianalisis menggunakan multifactor analysis variance (ANOVA 2x2)
dan uji Tukey.
Hasil analisis data menunjukkan: (1) TAPPS berbeda signifikan dari metode
langsung dalam pengajaran berbicara karena Fo > Ft dan qo (antara A1 dan A2) > qt
dan TAPPS lebih efektif daripada metode langsung dalam pengajaran berbicara
karena rata-rata A1 > A2; (2) siswa yang memiliki minat belajar tinggi berbeda
signifikan dari siswa yang memiliki minat belajar rendah karena Fo > Ft and qo
(antara B1 dan B2) > qt dan siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi
memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik daripada siswa yang memiliki
minat belajar yang rendah karena rata-rata B1 > B2; dan (3) ada interaksi antara
metode pengajaran dan minat siswa dalam mengambil resiko pada pengajaran tata
bahasa karena Fo > Ft. Hasil tes tukey menunjukkan bahwa: (a) untuk siswa yang
memiliki keberanian tinggi mengambil resiko, TAPPS berbeda signifikan dari
metode langsung karena qo (antara A1B1 dan A2B1) > qt dan TAPPS lebih efektif
daripada metode langsung karena rata-rata A1B1>A2B1; dan (b) untuk siswa yang
memiliki minat belajar yang rendah, metode langsung tidak berbeda signifikan
dari TAPPS dalam pengajaran berbicara karena qo (antara A1B2 dan A2B2) < qt.
Dari penemuan di atas dapat disimpulkan bahwa TAPPS adalah metode yang
efektif dalam pengajaran berbicara pada siswa kelas Sepuluh SMK Negeri 1
Boyolali tahun akademik 2013/2014. Efektifitas metode tersebut dipengaruhi oleh
tingkat minat belajar siswa.
×
Penulis Utama
:
Lambang Prakoso
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S891208023
Tahun
:
2014
Judul
:
Efektifitas Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Dalam Pengajaran Berbicara di Tinjau Dari Minat Siswa (Sebuah Penelitian Eksperimental Terhadap Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Boyolali pada Tahun Akademik 2013/2014).