Representasi Represi Orde Baru Terhadap Buruh (Studi Saluran Komunikasi Modern Christian Metz Dalam Film Marsinah (Cry Justice))
Penulis Utama
:
Ike Desi Florina
NIM / NIP
:
S221108004
×Setiap Tahunnya Ratusan Ribu Buruh Melakukan Aksi Unjuk Rasa Buruh Yang
Dilakukan Serempak, Dilakukan Karena Pemerintah Dianggap Belum Bisa
Mensejahterakan Kaum Buruh. Mereka Menuntut Kenaikan Upah Minimum
Propinsi/Upah Minimum Regional (Umr), Perbaikan Kesejahteraan, Penghapusan
Sistem Alih Daya, Hingga Peraturan/Kebijakan Pemerintah Yang Tidak Mendukung
Masyarakat Miskin Dan Kaum Buruh. Perlawanan Buruh Terhadap Kekuasaan Dan
Segala Bentuk Represi Yang Dilakukan Pada Masa Orde Baru, Yang Paling Besar Dan
Diingat Hingga Sekarang Yakni Sekitar 21 Tahun Lalu. Pada Saat Terjadi Aksi Unjuk
Rasa Buruh Di Sidoarjo Yang Mengakibatkan Kematian Buruh Bernama Marsinah,
Yang Akhirnya Ia Mendapat Sebutan Pahlawan Buruh.
Sosok Dan Perjuangannya Dalam Memperjuangkan Nasib Kaum Buruh Yang
Begitu Besar, Pada 2001 Oleh Sutradara Slamet Rahardjo Kemudian Dibuat Film
Berjudul Marsinah (Cry Justice). Penelitian Ini Berusaha Mengungkapkan
Bagaimana Film Marsinah (Cry Justice) Merepresentasikan Represi Orde Baru
Terhadap Buruh Melalui Struktur Filmis Yang Khas.
Penelitian Ini Adalah Penelitian Kualitatif, Dengan Metode Analisis
Semiologi Christian Metz, Atau Semiotika Film. Penggunaan Semiotika Film Ini
Menekankan Hubungan Antar Tanda Yang Membentuk Makna. Bagaimana Pemetaan
Delapan Macam Teknik Analisis Metz Digunakan Untuk Membongkar Struktur Film
Yang Khas Dan Menemukan Hubungan Antar Tanda Yang Mengungkapkan
Representasi Represi Orde Baru Terhadap Buruh Dalam Film Marsinah (Cry Justice).
Melalui Kategorisasi Represi Kekerasan Fisik Dan Kekerasan Simbolik
Sebagai Tanda. Penulis Mengungkapkan Bahwa Representasi Represi Orde Baru
Terhadap Buruh Ditunjukkan Dalam Bentuk : (1) Teror, Direpresentasikan Berupa ;
Analisis Autonomous Shot, Slamet Rahardjo Melihat Bahwa Militer Melakukan
Teror Sebagai Bagian Dari ‘Perintah Atau Tugas’ Kepada Sang Penguasa ; Alternate
Syntagma, Tergambarkan Sutradara Menciptakan Sebuah Kekejaman ‘Pihak Yang
Diduga Militer’ Terhadap Marsinah Terlihat Tidak Manusiawi ; Episodic Sequence,
Menghasilkan Temuan Rezim Orde Baru Melanggengkan Kekuasaannya Melalui
Sebuah Hagemoni Sekaligus Represi. Slamet Rahardjo Ingin Menunjukan
Kekejaman Represi Fisik Dan Simbolik (Penyiksaan) Rezim Terhadap Para Buruh,
Memiliki Kesamaan Dan Merupakan Peniruan Apa Yang Di Klaim Oleh Mereka
Sebagai Tragedi G30 S/Pki ; Bracket Syntagma Dimana Pemilihan Mutiari Sebagai
Sosok Pendukung Utama Karena Ia Memiliki Karakter Dan Prinsip Kuat Dan Teguh
Dalam Menghadapi Persoalan Militer-Buruh-Penguasa ; Kesemua Teror Adalah
Pelanggaran Ham, Bertujuan Akhir Membawa Kepatuhan Bagi Masyarakatnya. (2)
Intimidasi, Direpresentasikan Berupa ; Autonomous Shot , Terlihat Kekerasan
Simbolik Yang Terlihat Dari Narasi (Verbal) Dan Bahasa Tubuh (Non Verbal) ; Scene,
Pemeran Utama Marsinah Digambarkan Sebagai Sosok Pahlawan Buruh Yang Kritis,
Pemberani, Bertanggungjawab, Serta Memperjuangkan Kebenaran Dan Keadilan Dan
Adanya Melalui Alternate Syntagma Terungkap Hak-Hak Buruh Untuk Memperoleh
Kehidupan Layak Dengan Kenaikan Upah Dan Peningkatan Taraf Hidup Layak
Menjadi Sulit Terpenuhi Karena Adanya Tindakan Membungkam Oleh Pengusahapemerintah
Kepada Para Buruh. Serta Pelanggaran Hak-Hak Dasar Manusia : Hak
Sipil, Hak Politik, Hak Sosial Yakni Kebijakan Pemerintah Tidak Memihak Sehingga
Kesejahteraan Buruh Kurang, Upah Di Bawah Umr, Serikat Pekerja Tidak Bekerja
Maksimal Dan Tuntutan Buruh Tidak Dipenuhi ; Episodic Sequence, Adalah Labelisasi
Pki Kepada Buruh Terduga Provokator Sehingga Menimbulkan Efek Trauma
Psikologis Terhadap Masing-Masing Individu ; Ordinary Sequence Dan Descriptve
Syntagma Terungkap Sebuah Catatan Hitam Bagi Lembaga Peradilan Dan Hukum Di
Negeri Tercinta Ini. Sebuah Peradilan Yang Memihak Kepada Siapa Yang Berkuasa,
Bukan Yang Benar.
×
Penulis Utama
:
Ike Desi Florina
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S221108004
Tahun
:
2014
Judul
:
Representasi Represi Orde Baru Terhadap Buruh (Studi Saluran Komunikasi Modern Christian Metz Dalam Film Marsinah (Cry Justice))