Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Model Pembelajaran Manakah Yang Dapat Memberikan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Lebih Baik Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Atau Make A Match. Penelitian Ini Menggunakan Metode Eksperimental Semu (Quasi Experimental Research). Rancangan Penelitian Ini Yaitu Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi Penelitian Ini Adalah Seluruh Siswa Kelas V Sdn Se-Dabin Iv Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar 2013/2014. Teknik Pengambilan Sampel Menggunakan Cluster Random Sampling. Sampel Pada Penelitian Ini Berjumlah 54 Siswa Dengan Perincian 30 Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Wonosari Sebagai Kelompok Eksperimen 1 Dan 24 Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Wonosari Sebagai Kelompok Eksperimen 2. Uji Coba Instrumen Menggunakan 30 Siswa Kelas V Sd Negeri 02 Jeruk Sawit. Teknik Pengumpulan Data Yang Digunakan Adalah Tes Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan. Uji Normalitas Menggunakan Metode Liliefors, Uji Homogenitas Menggunakan Metode Bartlett, Uji Keseimbangan Dan Uji Hipotesis Dengan Uji T. Berdasarkan Hasil Penelitian Diperoleh Tobs > T(0,975;52) (2,3004 > 2,008), Sehingga H0 Ditolak. Hal Ini Menunjukkan Bahwa Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Berbeda Dengan Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Simpulan Penelitian Ini Adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Memberikan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan Lebih Baik Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.