Penulis Utama : Guritno Ari Wibowo
NIM / NIP : S851208026
× Guritno Ari Wibowo. S851208026. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) 5E dan LC 5E disertai Assessment for Learning (AfL) pada Materi Prisma dan Limas Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. TESIS. Pembimbing I: Prof. Drs. Tri Atmojo K. M.Sc, Ph.D, Pembimbing II: Dr. Riyadi, M.Si. Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara model pembelajaran matematika LC 5E disertai AfL, model pembelajaran LC 5E atau model pembelajaran langsung, (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang tergolong climber, camper, atau quitter, (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang tergolong climber, camper, atau quitter, (4) pada masing-masing kategori AQ siswa, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik siswa yang dikenai model pembelajaran matematika LC 5E disertai AfL, model pembelajaran matematika LC 5E atau model pembelajaran langsung. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri se-Kabupatern Sukoharjo pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu atau quasi experimental research. Populasinya adalah siswa kelas VIII SMP semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel yang terpilih adalah siswa SMP Negeri 1 Gatak mewakili sekolah kelompok tinggi, SMP 1 Negeri Bendosari mewakili sekolah kelompok sedang, dan siswa SMP Negeri 2 Grogol mewakili sekolah kelompok rendah. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu model pembelajaran dan AQ siswa dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode dokumentasi, metode tes, dan metode angket. Sebelum dilakukan eksperimen, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat terhadap data kemampuan awal siswa meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Barttlet. Selanjutnya teknik analisis data digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Apabila hasil analisis variansi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak, dilakukan uji lanjut pasca anava menggunakan metode Scheffe’. Berdasarkan analisis data dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Model pembelajaran LC 5E disertai AfL menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran LC 5E dan model pembelajaran langsung, serta model pembelajaran LC 5E menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung.(2) Prestasi belajar matematika siswa yang termasuk climber lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang termasuk camper dan quitter, serta prestasi belajar matematika siswa yang termasuk camper sama dengan prestasi belajar matematika siswa yang termasuk quitter. (3) Pada model pembelajaran LC 5E disertai AfL, prestasi belajar matematika siswa yang termasuk climber lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang termasuk camper maupun quitter, serta prestasi belajar matematika siswa yang termasuk climber lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang termasuk quitter. Pada model pembelajaran LC 5E, prestasi belajar matematika siswa yang termasuk climber lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang termasuk camper maupun quitter, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang termasuk climber sama dengan prestasi belajar matematika siswa yang termasuk quitter. Pada model pembelajaran langsung, siswa yang termasuk climber, camper, dan quitter mempunyai prestasi belajar matematika siswa yang sama. (4) Prestasi belajar matematika siswa yang termasuk climber yang dikenai model pembelajaran LC 5E disertai AfL sama dengan yang dikenai model pembelajaran LC 5E, sedangkan yang dikenai model pembelajaran LC 5E disertai AfL maupun LC 5E lebih baik daripada yang dikenai model pembelajaran langsung. Prestasi belajar matematika siswa yang termasuk camper dan dikenai model pembelajaran LC 5E disertai AfL lebih baik daripada model pembelajaran LC 5E dan langsung, sedangkan yang dikenai model pembelajaran LC 5E sama dengan yang dikenai model pembelajaran langsung. Siswa yang termasuk quitter yang dikenai model pembelajaran LC 5E disertai AfL, LC 5E maupun langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama. Kata Kunci : Model Pembelajaran, LC 5E, Assessment for Learning, Adversity Quotient
×
Penulis Utama : Guritno Ari Wibowo
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S851208026
Tahun : 2014
Judul : Eksperimentasi Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) 5E dan LC 5E disertai Assessment for Learning (AfL) pada Materi Prisma dan Limas Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi Matematika S851208026-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. Tri Atmojo K. M.Sc, Ph.D
2. Dr. Riyadi, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.