Penulis Utama : Rhyan Darma Saputra
NIM / NIP : S930109003
× Latar Belakang: Kartilago artikuler orang dewasa memiliki kemampuan perbaikan jaringan yang terbatas apabila terjadi kerusakan yang disebabkan baik oleh karena trauma ataupun penyakit degenratif. Berbagai penyebab lemahnya respon regenerasi kartilago telah banyak dikemukakan, antara lain disebabkan karena tidak terbentuknya bekuan fibrin pada jaringan kartilago, ketidakmampuan kondrosit untuk bermigrasi menuju area yang mengalami kerusakan, serta oleh karena jaringan kartilago relatif bersifat avaskular. Meskipun demikian celah untuk regenerasi kondrosit masih tetap terbuka. Beberapa studi telah banyak dikembangkan berkaitan dengan penatalaksanaan terbaru terkait dengan regenerasi kartilago artikuler. Salah satu pilihan yang paling menjanjikan saat ini adalah penggunaan mesenchymal stem cells (MSCs) serta progenitor cells. Mesenchymal stem cells merupakan suatu sel punca multipotent yang dapat diisolasi dari sumsum tulang, jaringan lemak, tali pusat, plasenta, synovium, periosteum, serta jaringan otot. Jaringan tali pusat ini merupakan salah satu sumber sel punca yang penting dan memiliki beberapa keuntungan antara lain mudah didapatkan, murah, serta secara etika medis tidak memiliki hambatan tertentu dalam hal pemanfaatannya. Sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat dapat diambil dari suatu wharton’s jell, yaitu suatu matriks dari tali pusat itu sendiri. Beberapa studi telah mengatakan bahwa sel punca mesenkimal memiliki kemampuan regulasi yang tinggi baik dalam hal proliferasi sel, migrasi, diferensiasi, serta maturasi menjadi sel dewasa yang lain. Proses-proses tersebut bahkan cenderung tidak terkendali dan bahkan sulit untuk diperkirakan. Studi in vitro pada sel punca mesenkimal yang berasal dari sumsum tulang menunjukkan bahwa penambahan TGF – β dan asam askorbat dapat mengontrol dan memberikan stimulus untuk diferensiasi fenotip sel punca mesenkimal menjadi kondrosit. Dengan analogi pemikiran yang sama studi ini dilakukan untuk pengembangan fenotip kondosit dengan biaya yang lebih rendah yang berasal dari sel punca mesenkimal tali pusat dengan penambahan asam askorbat saja. Tujuan Penelitian: Mengetahui kemampuan diferensiasi fenotip sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat dalam wharton’s jelly menjadi kondrosit, dengan cara mengetahui mekanisme trans dieferensiasi sel punca mesenkimal tersebut menjadi kondrosit. Studi ini juga bertujuan untuk mengetahui efektifitas stimuli asam askorbat dalm proses diferensiasi tersebut. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vitro, menggunakan tikus wistar galur murni. Sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat didapat dari wharton’s jelly yang diambil dari tikus dengan usia kehamilan 19 hari. Pada Wharton’s jelly ini dilakukan kultur sel primer, kemudian subkultur, lalu dilakukan kontrol terhadap kemampuan diferensiasi dari sel punca mesenkimal dewasa. Semua kultur sel menggunakan Dulbecco’s modified Eagle’s Medium + fetal bovine serum + antibiotika dan fungizone. Kontrol untuk diferensiasi sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat dilakukan dengan peambahan asam askorbat ke dalam media kultur dengan dosis tertentu, dengan asam askorbat 50 µg /ml media komplit atau 100 µg / ml media komplit. Kemudian dilakukan pemeriksaan patologi menggunakan pewarnaan alcyan blue dan pemeriksaan imunositokimia untuk marker fenotipe CD44 dan marker kolagen tipe IV. CD44 merupakan marker penanda sel punca mesenkimal. Adanya kolagen tipe IV dalam kultur menunjukkan terjadinya diferensiasi kondrogenik. Hasil dan Diskusi: Penelitian menunjukkan bahwa wharton’s jelly dari tali pusat dapat menjadi sumber sel punca mesenkimal. Sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat menunjukkan ekspresi marker fenotipe CD44 yang baik. Kultur sel itu sendiri dilakukan dalam 14 hari untuk mendapatkan sel punca yang stabil dan menyatu. Setelah melewati passage kedua dari kultur sel, dilakukan penambahan asam askorbat untuk mengontrol diferensiasi sel. Penambahan asam askorbat menunjukkan hasil yang lebih baik untuk mengontrol diferensiasi kondrogenik. Pemeriksaan imunohistokimia untuk kolagen tipe IV menunjukkan adanya ekspresi yang baik dari kolagen tipe IV dalam kultur sel.Kesimpulan: Penggunaan sel punca mesenkimal yang berasal dari tali pusat dipertimbangkan dalam proses perbaikan jaringan. Sumber dari sel punca ini mudah didapat, murah, dan tidak terdapat masalah yang berhubungan dengan kesehatan dalam penggunaannya dalam regenerasi sel. Sel punca dari tali pusat itu sendiri dapat dikontrol dengan diferensiasi kondrogenik dengan menggunakan asam askorbat. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk penggunaan sel punca tersebut pada proses perbaikan kartilago
×
Penulis Utama : Rhyan Darma Saputra
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S930109003
Tahun : 2014
Judul : Penambahan Asam Askorbat Sebagai Induksi Diferensiasi Kondrogenik Sel Punca Mesenkimal Yang Berasal Dari Tali Pusat, Sebuah Studi In Vitro Pada Tikus
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : PPDS Orthopaedi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-Prodi.Kedokteran keluarga-S930109003-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Bintang Soetjahjo, Sp.Ot(K)
2. Dr. Pamudji Utomo, Sp.Ot(K)
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.