Teknik Penerjemahan Dan Kualitas Terjemahan Majas Simile Dan Personifikasi Pada Novel And The Mountains Echoed Dan Terjemahannya “Dan Gunung-Gunung Pun Bergema
Penulis Utama
:
Rini Yuliana
NIM / NIP
:
S131208015
×ABSTRAK
RINI YULIANA. S131208015. 2014. Teknik Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan
Majas Simile dan Personifikasi pada Novel And The Mountains Echoed dan
Terjemahannya “Dan Gunung-Gunung Pun Bergema”. TESIS. Pembimbing I:
Prof.Dr. Djatmika, M.A., Pembimbing II: Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.,
Program Studi Linguistik, Minat Utama Penerjemahan, Program Pascasarjana,
Universitas Sebelas Maret.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik penerjemahan simile dan
personifikasi pada novel And The Mountains Echoed dan terjemahannya “Dan Gunung-
Gunung Pun Bergema”, kemudian mengidentifikasi sifat teknik yang digunakan dalam
menerjemahkan simile dan personifikasi, mendeskripsikan kualitas terjemahan simile dan
personifikasi berdasarkan aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan, serta dampak
teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan.
Penelitian ini merupakan penelitian di bidang penerjemahan dengan metode
deskriptif, kualitatif, etnografis, dan studi kasus tunggal. Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah novel And The Mountains Echoed dan terjemahannya “Dan Gunung-
Gunung Pun Bergema”. Sementara, sumber data sekunder adalah informasi yang diperoleh
dari raters dan responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari analisis dokumen untuk memperoleh data simile dan personifikasi serta
kuesioner untuk memperoleh data tentang kualitas terjemahan simile dan personifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Terdapat sebelas teknik dalam menerjemahkan
simile. Teknik tersebut adalah teknik penerjemahan harfiah, reduksi, pemadanan lazim,
peminjaman, transposisi, partikularisasi, adaptasi, amplifikasi, modulasi, kalke, dan
generalisasi. Sementara majas personifikasi diterjemahkan dengan sembilan teknik yaitu
reduksi, penerjemahan harfiah, transposisi, pemadanan lazim, partikularisasi, amplifikasi,
peminjaman, modulasi dan generalisasi, 2) Sifat teknik penerjemahan simile kebanyakan
teknik yang digunakan bersifat wajib atau obligatory sebanyak 97 data dan 76 data bersifat
pilihan (manasuka) atau optional . Pada personifikasi kebanyakan teknik yang digunakan
bersifat pilihan sebanyak 42 dan wajib sebanyak 7. 3) Kualitas terjemahan simile dan
personifikasi sebagian besar data diterjemahkan akurat 178 (94,2 %), berterima 185
(97.8%) dan memiliki keterbacaan tinggi 184 (97.3%). 4) Dampak penerapan teknik
terhadap kualitas terjemahan dapat diketahui bahwa teknik penerjemahan harfiah,
peminjaman, partikularisasi dan generalisasi pada majas personifikasi menghasilkan
terjemahan akurat, berterima dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Sementara beberapa
data yang diterjemahkan dengan teknik reduksi, transposisi, amplifikasi dan modulasi
menghasilkan terjemahan kurang akurat, satu data yang menggunakan teknik pemadanan
lazim menghasilkan terjemahan tidak akurat, dan beberapa data yang menggunakan teknik
amplifikasi menghasilkan terjemahan dengan tingkat keterbacaan sedang. Majas simile
yang ditandai dengan bentuk konjungsi menghasilkan terjemahan akurat, berterima dan
memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Teknik tersebut adalah reduksi, amplifikasi,
transposisi, modulasi dan partikularisasi. Sementara, teknik harfiah dan peminjaman
menghasilkan terjemahan dengan keterbacaan sedang, meskipun terjemahan tersebut akurat
dan berterima dalam BSa. Teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan
xvii
majas simile pada penanda verba adalah teknik penerjemahan harfiah, transposisi, reduksi,
generalisasi, adaptasi, peminjaman, dan amplifikasi. Teknik penerjemahan simile yang
ditandai dengan bentuk verba tersebut menghasilkan terjemahan akurat, berterima dan
memiliki tingkat keterbacaan tinggi. Teknik penerjemahan yang digunakan dalam
menerjemahkan majas simile pada penanda preposisi yang menghasilkan terjemahan
akurat, berterima dan memiliki keterbacaan tinggi adalah teknik penerjemahan harfiah,
pemadanan lazim, peminjaman, partikularisasi, adaptasi, modulasi, kalke, dan generalisasi.
Teknik reduksi dan transposisi menghasilkan terjemahan kurang akurat. Hal tersebut
terjadi karena penerapan teknik tersebut kurang akurat dalam BSa. Sementara pada tingkat
keberterimaan, teknik reduksi menghasilkan terjemahan kurang berterima, hal tersebut
dikarenakan adanya pesan yang hilang dalam BSa sehingga kurang berterima dalam BSa.
Sementara, pada peminjaman menghasilkan terjemahan kurang berterima hal tersebut
terjadi karena terjemahan tersebut tidak sesuai jika diaplikasikan dalam BSa. Teknik
amplifikasi menghasilkan terjemahan dengan tingkat keterbacaan sedang. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa dalam pengaplikasian teknik tersebut justru menyulitkan pembaca
sasaran dalam memahami pesan yang disampaikan.
Dari hasil penelitian dapat ditarik benang merah bahwa dalam menerjemahkan simile
dan personifikasi diperlukan kepiawaian penerjemah memahami budaya BSu dan BSa
dengan baik. Majas simile sebaiknya diterjemahkan secara simile dalam BSa begitu pula
dengan majas personifikasi sebaiknya diterjemahkan secara personifikasi sehingga
menghasilkan terjemahan yang berkualitas. Seorang penerjemah dituntut untuk tidak hanya
mentransfer pesan namun juga majas yang digunakan. Sehingga, dengan tetap
mempertahankan majas seperti simile dan personifikasi, maka karya tersebut lebih menarik
perhatian, menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan angan. Di
sinilah kepiawaian penerjemah diuji, karena pada hakikatnya, penerjemahan merupakan
suatu cara untuk menjembatani pesan dari dua bahasa dan budaya yang berbeda. Ibarat sisi
mata uang koin logam yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Ia menyatu dan
tidak dapat dipisahkan.
×
Penulis Utama
:
Rini Yuliana
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S131208015
Tahun
:
2014
Judul
:
Teknik Penerjemahan Dan Kualitas Terjemahan Majas Simile Dan Personifikasi Pada Novel And The Mountains Echoed Dan Terjemahannya “Dan Gunung-Gunung Pun Bergema