Pengaruh Dexamethason Dan Ketorolac Terhadap kadar Neutrofil Pada Pasien Pascaincisi
Penulis Utama
:
RIYADI, Haris
NIM / NIP
:
S501002005
×Haris Riyadi, S501002005, 2014. Perbedaan Pengaruh Dexamethason Dan Ketorolac Terhadap kadar Neutrofil Pada Pasien Pascaincisi. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Harsono Salimo, dr, SpPA(K). Pembimbing II: Eko Setijanto, dr, MSI.Med, SpAn, KIC. Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran, Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Latar Belakang : Leukotrien yang dikeluarkan pada proses inflamasi memicu datangnya sel-sel lekosit seperti neutrofil, basofil dan sel mast sehingga proses inflamasi yang terjadi bertambah hebat. Dexamethason antiinflamasi steroid meningkatkan respon Polimorfonuklear pada hambatan kemampuan neutrofil untuk melepaskan metabolit oksidatif aktif dan hambat fosfolifase A2. Ketorolac antiinflamasi non steroid menghambat sintesis prostaglandin pada jalur siklooksigenase dan tidak mempengaruhi leukotrien. Penelitian ini menganalisis perbedaan pengaruh pemberian dexamethason dan ketorolac dalam mengurangi reaksi inflamasi yang berlebihan sehingga bisa digunakan sebagai alternatif atau terapi tambahan dalam pencegahan terjadinya proses inflamasi sehingga dapat mengurangi nyeri pasca operasi.
Tujuan penelitian : Menganalisis apakah ada perbedaan dari pemberian dexamethasone dan ketorolac efektif dalam mengendalikan kadar neutrofil yang terjadi pada pascaincisi.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian uji klinik dengan desain Randomized Controlled Trial Double Blind pada pasien yang menjalani operasi elektif sebagai subyek dengan membandingkan jumlah neutrofil kelompok dexamethason dan kelompok ketorolac pasca incisi operasi. Data yang didapatkan diuji dengan independent t-test.
Hasil : Penelitian menggunakan subjek 30 orang; 15 orang premedikasi dexamethason dan 15 orang dengan ketorolac. Pada uji keseimbangan sebelum incisi didapatkan hasil tidak ada perbedaan jumlah neutrofil yang signifikan antar kedua kelompok sehingga subjek layak untuk uji selanjutnya. Uji hipotesis setelah incisi didapatkan perbedaan jumlah neutrofil yang signifikan antara kelompok dexamethason dan ketorolac dengan nilai p=0.000. Jumlah neutrofil pada kelompok dexamethason minimal adalah 61.90% dan maksimal adalah 84.70%, dengan rata-rata 76.973 (73.770-80.177)%, sedangkan pada kelompok ketorolac jumlah neutrofilminimal adalah 82.90% dan maksimal adalah 91.90%, dengan rata-rata 87.247 (85.659-88.834)%.
Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan antara jumlah neutrofil pada kelompok dexamethason dan kelompok ketorolac sesudah insisi. Pemberian dexamethason lebih dapat sebagai anti-inflamasi dibandingkan dengan pemberian ketorolac, dengan rata-rata jumlah neutrofil pasca operasi pada kelompok dexamethason sebesar 76.973 (73.770-80.177)%, sedangkan pada kelompok ketorolac jumlah neutrofilsebesar 87.247 (85.659-88.834)%.
Kata Kunci : dexamethason, ketorolac, neutrofil, inflamasi, inflamasi pasca operasi
×
Penulis Utama
:
RIYADI, Haris
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S501002005
Tahun
:
2014
Judul
:
Pengaruh Dexamethason Dan Ketorolac Terhadap kadar Neutrofil Pada Pasien Pascaincisi
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi
:
S-2 Biomedik
Kolasi
:
Sumber
:
UNS - Pascasarjana Prodi MKK S501002005/2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Prof. Dr. Harsono Salimo, dr, SpPA(K) 2. Eko Setijanto, dr, MSI.Med
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Sekolah Pascasarjana
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.