Penulis Utama : Bimma Ajiwijaya S
NIM / NIP : I1111014
× Alat pengendali kecepatan vertikal (APKV) adalah alat untuk mengurangi kecepatan kendaraan yang melintas di suatu area. Di lingkungan permukiman dapat ditemukan pengemudi sepeda motor dengan kecepatan diatas 30 km/jam. Kecepatan pengemudi diatas 30 km/jam tersebut tidak melanggar aturan menurut KPTS No. 260 tahun 2004, tetapi dapat membahayakan masyarakat yang melintas pada jalan tersebut. Flaherty (1997), memberikan gambaran jika suatu kecelakaan terjadi pada kecepatan 70 km/jam kemungkinan pejalan kaki yang tertabrak akan meninggal adalah 83%, pada kecepatan 50 km/jam kemungkinan mengalami luka fatal 37%, sedangkan pada kecepatan 30 km/jam korban meninggal berkurang hingga 5%. Untuk itu dibutuhkan alat pengendali kecepatan vertikal yang bertujuan untuk mengurangi kecepatan kendaraan yang melintas di suatu area. Objek pengamatan dibagi dalam 3 area, yaitu area 1 (kecepatan sebelum alat pengendali kecepatan vertikal), area 2 (kecepatan diatas alat pengendali kecepatan vertikal) dan area 3 (kecepatan diantara alat pengendali kecepatan vertikal). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode enter dan stepwise pada SPSS versi 16. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi tinggi APKV (X1, cm), lebar APKV (X2, cm), lebar jalan (X3, cm) dan jarak pemasangan antar alat pengendali kecepatan vertikal (X4, cm) serta kecepatan sepeda motor dan kendaraan ringan (Y, km/jam). Hasil dari penelitian didapatkan hubungan antara tinggi (X1) dan lebar (X2) alat pengendali kecepatan dengan kecepatan kendaraan saat melintasi alat pengendali kecepatan (Y) untuk sepeda motor secara matematis dapat ditulis : Y = 10,182 – 0,748 X1 dengan nilai R² = 0,834 dan untuk kendaraan ringan Y = 7,636 – 0,402 X1 + 0,003 X2 dengan nilai R²= 0,999. Hubungan antara jarak pemasangan (X4) dengan kecepatan kendaraan di antara alat pengendali kecepatan (Y) untuk sepeda motor secara matematis dapat ditulis : Y = 8,163 + 0,327 X4 dengan nilai R² = 0,919 dan untuk kendaraan ringan Y = 3,011 + 0,493 X4 dengan nilai R² = 0,890 . Berdasarkan hasil analisis regresi linier didapatkan bahwa lebar jalan tidak mempengaruhi kecepatan kendaraan diatas alat pengendali kecepatan vertikal (area 2) dan kecepatan diantara alat pengendali kecepatan vertikal (area 3), sedangkan tinggi dan lebar alat pengendali mempengaruhi kecepatan diatas alat pengendali kecepatan vertikal (area 2) dan jarak pemasangan antar alat pengendali kecepatan berpengaruh pada kecepatan diantara alat pengendali kecepatan vertikal (area 3). Dari hasil T-Test kecepatan rata-rata, terdapat perbedaan yang signifikan antara kecepatan rata-rata di area 1 dan area 3. Kecepatan rata-rata di area 3 lebih kecil 7,1 km/jam dari kecepatan rata-rata di area 1.
×
Penulis Utama : Bimma Ajiwijaya S
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I1111014
Tahun : 2014
Judul : Pengaruh Alat Pengendali Kecepatan Vertikal, Lebar Jalan dan Jarak Pemasangan Terhadap Kecepatan (Di Lingkungan Permukiman)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2014
Program Studi : S-1 Teknik Sipil Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik Jur. Teknik Sipil-I1111014-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Amirotul MHM, ST, MSc.
2. Dewi handayani ST, MT.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.