Analisis Stabilitas Lereng Di Das Tirtomoyo Wonogiri Akibat Hujan 2 Hari Berurutan (Studi Kasus Desa Pagah, Hargantoro, Wonogiri)
Penulis Utama
:
Janu Widayatno
NIM / NIP
:
I0110063
×ABSTRAK
Janu Widayatno, 2014, Analisis Stabilitas Lereng di DAS Tirtomoyo Wonogiri
Akibat Hujan Dua Hari Berurutan (Studi Kasus Desa Pagah, Hargantoro,
Wonogiri), Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
DAS Tirtomoyo wonogiri merupakan salah satu DAS pendukung waduk Gadjah
Mungkur. Perubahan tataguna lahan dan besarnya curah hujan menyebabkan
kestabilan tanah terganggu. Karakteristik tanah tertentu serta tinggi hujan tertentu
menyebabkan tanah berpotensi mempunyai beban lebih besar pada lapisan topsoil.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan longsor pada daerah lereng. Material
longsoran berupa tanah sebagian terbawa oleh hujan yang akhirnya menyebabkan
pendangkalan pada Waduk Gadjah Mungkur. Oleh karenanya diperlukan upaya
pencegahan dengan terlebih dahulu mengetahui karakteritik kelongsoran yang
terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan 2 hari berurutan terhadap
kestabilan lereng pada kemiringan yang berbeda. Hujan 2 hari berurutan yaitu hujan
yang terjadi pada dua hari berturut-turut meskipun dengan durasi singkat. Lokasi
penelitian terletak di Desa Pagah, Hargantoro, Wonogiri. Dari lokasi penelitian
diambil sampel tanah untuk mengetahui jenis tanah dan nilai parameter tanah (?, f,
dan c). Sampel tanah menunjukkan bahwa jenis tanah berupa lanau dengan
plastisitas tinggi. Stabilitas lereng dimodelkan dengan variasi kemiringan 30°, 45°,
dan 60° menggunakan metode elemen hingga. Metode SCS CN digunakan untuk
mengubah hujan menjadi beban lereng dengan menghitung infiltrasi yang terjadi
sesuai tutupan lahan. Infiltrasi air hujan akan akan menyebabkan tanah menjadi
jenuh dengan ketebalan tertentu. Data hujan yang digunakan antara tahun 2007
sampai 2011 dengan menganalisis infiltrasi setiap bulan pada bulan November
sampai dengan April.
Hasil analisis menunjukkan nilai infiltrasi terbesar terjadi pada bulan Desember dan
menyebabkan penurunan nilai SF dari 2,706 menjadi 2,691 pada kemiringan 30°,
1,644 menjadi 1,631 pada kemiringan 45°, dan 1,250 menjadi 1,220 pada
kemiringan 60°. Hal ini menunjukkan bahwa hujan dan kemiringan lereng sangat
mempengaruhi nilai stabilitas lereng.
×
Penulis Utama
:
Janu Widayatno
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
I0110063
Tahun
:
2014
Judul
:
Analisis Stabilitas Lereng Di Das Tirtomoyo Wonogiri Akibat Hujan 2 Hari Berurutan (Studi Kasus Desa Pagah, Hargantoro, Wonogiri)