Penulis Utama : Yusiska Wahyu Indrayani
NIM / NIP : G0011215
× Latar Belakang: Obesitas dan asma merupakan penyakit kronik yang diderita oleh jutaan orang. Obesitas menyebabkan penurunan sistem komplians paru, volume paru, dan diameter saluran napas perifer. Penurunan sistem komplians paru disebabkan oleh penekanan dan infiltrasi jaringan lemak pada dinding dada. Dyspneu merupakan gejala akibat terganggunya sistem komplians ini. Selain itu, pada penderita obesitas aliran udara di saluran napas terbatas, ditandai dengan menurunnya nilai FEV1 dan FVC yang umumnya terjadi simetris. Penurunan volume paru berhubungan dengan berkurangnya diameter saluran napas perifer menimbulkan gangguan fungsi otot polos saluran napas. Hal ini menyebabkan perubahan siklus jembatan aktin-miosin yang berdampak pada peningkatan hiperreaktivitas dan obstruksi saluran napas. APE merupakan salah satu parameter untuk mengetahui derajat beratnya asma. Obesitas merupakan salah satu faktor yang memperberat asma. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi peneliti untuk mengetahui lebih lanjut ada tidaknya perbedaan Arus Puncak Ekspirasi pada pasien asma dengan obesitas dan tanpa obesitas. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan Juni hingga Juli 2014 di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Sampel penelitian terdiri dari 20 orang pasien asma dengan obesitas dan 20 orang pasien asma tanpa obesitas. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling.Data arus puncak ekspirasi didapatkan melalui pengukuran dengan menggunakan peak flow meter. Uji normalitas data menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Lalu dilakukan teknik analisis Independent Sample t Test menggunakan SPSS 20.0. Hasil Penelitian: Pada penelitian ini didapatkan hasil rata-rata nilai arus puncak ekspirasi pada pasien asma dengan obesitas adalah 201.9855 l/menit. Sedangkan hasil rata-rata nilai arus puncak ekspirasi pada pasien asma tanpa obesitas adalah 222.4840 l/menit. Setelah dilakukan analisis menggunakan Independent Sample t Test pada penelitian ini nilai signifikansinya 0.449 (p < 0.05) artinya tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada penelitian perbedaan arus puncak ekspirasi pada pasien asma dengan obesitas dan tanpa obesitas. Simpulan penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara nilai arus puncak ekspirasi pada pasien asma dengan obesitas dan tanpa obesitas.
×
Penulis Utama : Yusiska Wahyu Indrayani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0011215
Tahun : 2014
Judul : Perbedaan Arus Puncak Ekspirasi Pada Pasien Asma Dengan Obesitas Dan Tanpa Obesitas
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2014
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Kedokteran Jur. Kedokteran-G.0011215-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Jatu Aphridasari, dr, Sp.P
2. Fx. Bambang Sukilarso S, dr., MSc
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.