×
Perkerasan kaku yang dibangun di atas tanah dengan daya dukung rendah memerlukan penentuan nilai tegangan dan deformasi yang terjadi pada pelat beton, sehingga perlu diketahui nilai dan hubungan lendutan dan tegangan terhadap variasi nilai modulus reaksi subgrade, tebal pelat, dan mutu bahan untuk diaplikasikan secara efektif pada perkerasan kaku. Penelitian ini menganalisis tegangan dan deformasi pada pelat beton sebagai perkerasan kaku pada tanah dengan daya dukung rendah. Perhitungan tegangan dan deformasi pelat beton dilakukan secara numerik menurut Westergaard Solution pada pembebanan di ujung, tengah dan tepi perkerasan. Perkerasan kaku dimodelkan sebagai pelat berukuran 6x3 m dengan ketebalan bervariasi 15, 25, dan 35 cm. Parameter kekuatan tanah diwakili oleh nilai modulus reaksi subgrade (kv) dan parameter kekuatan beton diwakili oleh nilai kuat tekan beton fc’. Data tanah diperoleh dari tanah lempung lunak di Saradan, Caruban dan Soko dengan nilai kv berkisar antara 1,79 kg/cm3–21,94 kg/cm3. Ada tiga nilai fc’ yang digunakan yaitu 20, 25 dan 30 MPa. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan nilai kv dari 1,79 kg/cm3 hingga 21,94 kg/cm3 menurunkan nilai lendutan berkisar antara 61% - 65 % dan menurunkan tegangan dan 41% - 43%. Sedangkan akibat pertambahan mutu beton pada ketebalan pelat yang sama, terjadi penurunan nilai lendutan berkisar 1,5% - 3% dan peningkatan nilai tegangan yaitu berkisar 5% - 7%. Pada kualitas beton yang sama penambahan ketebalan pelat beton dari 15cm hingga 25 cm menyebabkan penurunan nilai lendutan dan peurunan tegangan beton. Penurunan lendutan sebesar 36% - 64% untuk pembebanan penuh pada tepi, 49% - 69% untuk pembebanan sebagian pada tepi dan 50% – 70% untuk pembebanan pusat serta 7% - 70% untuk pembebanan ujung. Sedangkan nilai tegangan sebesar 40%- 68% untuk pembebanan penuh pada tepi, 42% - 64% pada pembebanan sebagian pada tepi, 48% – 74% pada pembebanan pusat dan 50% - 150% pada pembebanan ujung.