Penulis Utama : Metha Ryzqha Aysyah
NIM / NIP : G0109049
× Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa tidak dapat sembuh kecuali melakukan transplantasi ginjal. Kehidupan pasien sebelum dan sesudah mengalami gagal ginjal hingga harus melakukan hemodialisa untuk bertahan hidup, membuat kehidupan pasien berubah. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan menurunnya subjective well-being pada pasien. Dalam hal ini harapan sembuh dan dukungan keluarga dinilai merupakan faktor yang turut mempengaruhi subjective well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harapan sembuh dan dukungan keluarga dengan subjective well-being pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Populasi penelitian adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Moewardi dengan kriteria menjalani hemodialisa maksimal tiga tahun, frekuensi terapi hemodialisa minimal sekali dalam seminggu; bisa membaca dan menulis; rentang usia 20-50 tahun; mengalami gagal ginjal kronis akibat diabetes mellitus, hipertensi, atau keduanya, dan polikistic kidney; dan hidup dalam keluarga. Jumlah sampel sebanyak 44 pasien. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive incidental sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan 3 skala yang telah diuji validitas melalui professional judgement. Alat ukur yang digunakan adalah skala subjective well-being dengan daya beda aitem 0,298-0,819 dan reliabilitas 0,911; skala harapan sembuh dengan daya beda aitem 0,306-0,707 dan reliabilitas 0,902; dan skala dukungan keluarga dengan daya beda aitem 0,373-0,739 dan reliabilitas 0,926. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai F hitung > F tabel (13,392 > 3,23), p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara harapan sembuh dan dukungan keluarga dengan subjective well-being pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Hasil penelitian menunjukkan nilai r x1y = 0,521, p = 0,000 (p < 0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara harapan sembuh dengan subjective well-being. Nilai r x2y = 0,030, p = 0,846 (p > 0,05), terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan subjective well-being. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,395 atau 39,5%, terdiri atas sumbangan efektif harapan sembuh terhadap subjective well-being dan dukungan keluarga terhadap subjective well-being sebesar 38,26% dan 1,27%. Kata kunci: harapan sembuh, dukungan keluarga, subjective well-being.
×
Penulis Utama : Metha Ryzqha Aysyah
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : G0109049
Tahun : 2014
Judul : Hubungan antara Harapan Sembuh dan Dukungan Keluarga dengan Subjective Well-Being pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Dr. Moewardi
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2014
Program Studi : S-1 Psikologi
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Kedokteran Prodi Psikologi-G 0109049-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Machmuroch, MS.
2. Nugraha Arif Karyanta, S.Psi, M.Psi.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.