×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pre-strain dan tegangan listrik sambungan las titik beda material antara AISI 430 dan JSL AUS (J1) terhadap sifat fisik mekanik, yang meliputi beban tarik-geser, foto makro mikro, kekerasan mikro, dan ketahanan laju korosi. Pengelasan kontruksi plat tipis sering terjadi lengkungan dan perubahan dimensi (distorsi). Distorsi pengelasan dapat dikurangi menggunakan pre-strain, yaitu meregangkan dan menahan daerah yang akan dilas. Pre-strain yang diterapkan sebelum pengelasan (0%; 0.2%; 0.5%; 1%) dan tegangan listrik (1.60V; 1.79V; 2.02V; 2.30V) dengan gaya penekanan elektroda 500N. Larutan NaCl 3.5% digunakan untuk uji korosi potensiodimanik polarisasi. Hasil penelitian menunjukkan, ukuran nugget membesar seiring meningkatnya tegangan listrik yang menyebabkan mode kegagalan pullout. Ukuran nugget menurun setelah diterapkan pre-strain pada spesimen dan membuat mode kegagalan interfacial. Pengkasaran dan pembesaran butir HAZ akibat panas pengelasan. Kekerasan mikro tertinggi terdapat di nugget. Korosi yang terjadi pada spesimen adalah pitting. Laju korosi tertinggi 0.0497 mm/y pada tegangan listrik 2.30V, 1% pre-strain. Korosi pitting terjadi akibat panas berlebih saat pengelasan dengan pre-strain yang menyebabkan lapisan oksida pelindung pasif film AISI 430 rusak.
Kata Kunci : las titik, pre-strain, beda material, tegangan listrik, korosi pitting, potensiodinamik.