×
Latar Belakang : Tenaga kerja dituntut lebih banyak menciptakan keunggulan kompetitif melalui peningkatan pengetahuan, pengalaman, keahlian dan komitmen kepada perusahaan. Semakin lama mereka bekerja maka dapat menimbulkan keluhan nyeri atau kaku otot dan sulit untuk berkonsentrasi yang merupakan tanda-tanda pekerja mengalami stress kerja dan kelelahan kerja. Semakin lama masa kerja seseorang bekerja semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi pengetahuannya dan ketrampilannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelelahan kerja dan masa kerja dengan stress kerja pada tenaga kerja SPS 2 di PT. Tirta Investama Klaten. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di ruang produksi SPS 2 PT. Tirta Investama Klaten. Sampel penelitian adalah 53 tenaga kerja dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kelelahan kerja dan masa kerja dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah stress kerja. Data kelelahan kerja didapatkan dari pengukuran dengan alat Reaction Timer Lakassidaya, data stress kerja didapatkan dari pengukuran dengan kuesioner HSE, data masa kerja didapatkan dari hasil wawancara dengan tenaga kerja. Analisa data yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan program
computer SPSS versi 15.00. Hasil : Tenaga kerja mengalami kelelahan kerja dan stress kerja. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antar keduanya dengan nilai p (value) yaitu 0.041 yang berarti signifikan. Untuk masa kerja dengan stress kerja menunjukkan adanya hubungan antar keduanya dengan nilai p (value) yaitu 0.003 yang berarti signifikan. Kesimpulan : Ada hubungan antara kelelahan kerja dan masa kerja dengan stress kerja pada tenaga kerja SPS 2 di PT. Tirta Investama Klaten.
Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Masa Kerja, Stres Kerja.