×
Betti Widianingsih. S131208005, 2015. Analisis Terjemahan Kalimat yang
mengandung Tindak Tutur Predicting pada Percakapan dalam Novel The
Serpent’s Shadow Karya Rick Riordan dan Kualitas Terjemahannya. Tesis.
Pembimbing I : Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.D, Pembimbing II : Prof. Dr.
Djatmika M.A. Program Studi S2 Linguistik, Program Pascasarjana, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menggolongkan jenis tindak tutur
predicting yang terdapat pada kalimat dalam novel “The Serpent’s Shadow” karya Rick
Riordan, (2) mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan untuk
menerjemahkan kalimat yang mengandung tindak tutur predicting dan (3)
mendeskripsikan dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan kalimat
yang mengandung tindak tutur predicting yang ditemukan dalam novel “The Serpent’s
Shadow” dan novel terjemahannya dengan menggunakan instrumen penilaian
keakuratan (accuracy), keberterimaan (acceptibility), dan keterbacaan (readability).
Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
penelitian ini adalah dokumen novel The Serpent’s Shadow karya Rick Riordan dan
novel terjemahannya yang diterjemahkan oleh Sujatrini Liza dan Rika Iffati Farihah,
yaitu sebanyak 142 data serta informan. Data diperoleh dari hasil kuesioner para rater
untuk menilai kualitas terjemahan yang meliputi aspek keakuratan, keberterimaan, dan
keterbacaan. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan metode dari Spradley
yang terdiri dari analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan tema
budaya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 142 kalimat yang mengandung
tindak tutur predicting dalam novel The Serpent’s Shadow terdiri dari 92 predictive
modality (64,8%), 39 habitual prediction (27,5%) dan 11 hypothetical prediction
(7,7%). Ada 11 teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dengan
frekuensi sebanyak 305 kali, yaitu teknik harfiah, kompresi linguistik, modulasi,
peminjaman murni, reduksi, transposisi, amplifikasi linguistik, amplifikasi, peminjaman
alamiah, kesepadanan lazim, partikularisasi dan generalisasi.
Dari teknik yang digunakan, ditemukan 133 data kalimat (93,6%) dinyatakan
akurat, 9 data kalimat (6,4%) kurang akurat, 100 data kalimat (70,4%) berterima, 42
data kalimat (29,6%) kurang berterima, 121 data kalimat (85,2%) mempunyai tingkat
keterbacaan tinggi dan 21 data kalimat (14,8%) dengan tingkat keterbacaan sedang.
Teknik kesepadanan lazim merupakan teknik yang paling dominan digunakan untuk
menerjemahkan kalimat yang mengandung tindak tutur predicting meskipun beberapa
data lain yang dinyatakan akurat. Sehingga, kalimat-kalimat tersebut mengandung unsur
prediksi yang lemah atau bahkan menjadi jenis tindak tutur yang lain. Dengan
menggunakan instrumen penilaian kualitas terjemahan oleh Nababan (2012), maka
dihasilkan kualitas terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur predicting
tergolong berkualitas dengan hasil akhir 2,85.