Penulis Utama : Prasetyo Budi P.
NIM / NIP :
× ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja Reksa Dana Saham (RDS) dan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) sebelum dan setelah terjadinya krisis redemption tahun 2005 di Bursa Efek Indonesia. Permasalahan yang diangkat adalah apakah salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan perilaku investor yang menjadi lebih tertarik untuk menempatkan dananya ke RDS pasca krisis redemption dikarenakan RDS mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada RDPT? Sejalan dengan permasalahan tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: (1) Kinerja RDS berbeda secara signifikan dibandingkan kinerja pasar yang diwakili oleh indeks LQ-45, baik sebelum maupun setelah terjadinya krisis redemption, (2) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja RDS sebelum dan setelah terjadinya krisis redemption, (3) Kinerja RDPT berbeda secara signifikan dibandingkan kinerja pasar yang diwakili oleh indeks obligasi, baik sebelum maupun setelah terjadinya krisis redemption, (4) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja RDPT sebelum dan setelah terjadinya krisis redemption, (5) Kinerja RDS berbeda secara signifikan dibandingkan kinerja RDPT, baik sebelum maupun setelah terjadinya krisis redemption. Target populasi dalam penelitian ini adalah semua RDS dan RDPT yang efektif terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31 Desember 2007. Dengan menggunakan metode purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 16 RDS dan 18 RDPT. Alat ukur yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja masing-masing Reksa Dana yaitu: Sharpe Ratio, Treynor Index dan Jensen Alpha. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji beda statistik One-Sample T Test, Paired-Samples T Test dan Independent-Samples T Test dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil analisa membuktikan bahwa kinerja RDS sebelum krisis redemption lebih buruk secara signifikan dibandingkan RDPT. Sedangkan untuk periode setelah krisis redemption RDS ternyata mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik secara signifikan dibandingkan RDPT. Hal ini dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan perilaku investor pasca krisis redemption memang dikarenakan RDS memiliki kinerja yang lebih baik daripada RDPT. Namun bukti empiris tersebut hanya diperoleh melalui perhitungan alat ukur Sharpe Ratio. Perbedaan hasil penelitian disebabkan oleh adanya perbedaan indikator risiko yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan agar investor memilih RDS sebagai pilihan berinvestasi pada Reksa Dana. Akan tetapi hal ini berlaku apabila kondisi pasar modal Indonesia masih sesuai dengan kondisi pada saat penelitian ini dilakukan. Jika dikemudian hari kinerja RDS menunjukkan trend negatif, maka sebaiknya investor mengevaluasi kembali pilihan investasinya pada jenis Reksa Dana tersebut. Untuk studi selanjutnya, dapat digunakan periode pada saat terjadi krisis ekonomi atau metode evaluasi kinerja Reksa Dana lainnya sebagai bahan pertimbangan sehingga diharapkan keputusan investasi yang dibuat memiliki dasar argumen yang lebih kuat.
×
Penulis Utama : Prasetyo Budi P.
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP :
Tahun : 2008
Judul : Analisis kinerja reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap sebelum dan setelah terjadinya krisis redemption tahun 2005 di bursa efek Indonesia
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Ekonomi - 2008
Program Studi : -
Kolasi : xii, 95 hal.
Sumber : UNS-F. Ekonomi Jur. Manajemen-F.0204113-2008
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Heru Agustanto, SE., ME.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.