×
Latar Belakang : Tekanan panas merupakan salah satu faktor fisik dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Denyut nadi merupakan respon sistem kardiovaskuler untuk pengaliran darah yang dibutuhkan tubuh dan merupakan indikator sensitif dari tekanan fisiologi seperti tekanan panas. Tenaga kerja yang terpapar panas selama bekerja membutuhkan air minum yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang sebagai keringat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan panas terhadap denyut nadi dengan konsumsi air minum yang berbeda.. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan one group pre-test and post-test design. Populasi sebanyak 30, dengan purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 28 orang. Penelitian dilakukan di bagian pengkanjian departemen weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile. Data responden diperoleh dari kuesioner, sedangkan data tekanan panas dan denyut nadi diperoleh dengan pengukuran langsung. Data dianalisis menggunakan uji statistic paired t-test dengan program SPSS versi 19.0. Hasil : Hasil pengukuran denyut nadi rata-rata sebelum pemberian air minum adalah 93 denyut/menit, sedangkan sesudah pemberian air minum 91 denyut/menit. Hasil pengolahan data menghasilkan nilai (p=0.001. p<0.05), maka pengujian dinyatakan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh tekanan panas terhadap denyut nadi sebelum dan sesudah pemberian air minum. Simpulan : Ada pengaruh tekanan panas terhadap denyut nadi tenaga kerja di bagian pengkanjian departemen weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile. Sebaiknya disediakan air minum yang mudah dijangkau tenaga kerja sehingga kebutuhan air minum dapat terpenuhi dan menurunkan suhu udara lingkungan kerja dengan penambahan ventilasi.
Kata Kunci : Tekanan panas, Denyut nadi, Air minum