Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses berpikir siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dalam memecahkan masalah matematika, (2) proses berpikir siswa dengan kecerdasan emosional sedang dalam memecahkan masalah matematika, (3) proses berpikir siswa dengan kecerdasan emosional rendah dalam memecahkan masalah matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah sembilan orang siswa kelas 8 SMP Al Azhar Syifa Budi Solo yang terdiri dari tiga orang siswa dengan kecerdasan emosional tinggi, tiga orang siswa dengan kecerdasan emosional sedang, dan tiga orang siswa dengan kecerdasan emosional rendah. Teknik pengumpulan data  pada penelitian ini antara lain instrument skala likert, tes, dan wawancara. Teknik kebashan data pada penelitian ini mengunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan konsep Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini akhirnya menghasilkan proses berpikir siswa sebagai berikut. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi: (1) mampu memamhami masalah dengan menggunakan proses berpikir pembentukan pengertian, (2) mampu membuat rencana pemecahan masalah dengan menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat, (3) mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan penarikan kesimpulan, (4) mampu memeriksa kembali jawaban dengan menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan penarikan kesimpulan. Siswa dengan kecerdasan emosional sedang: (1) mampu memamhami masalah dengan menggunakan proses berpikir pembentukan pengertian, (2) mampu membuat rencana pemecahan masalah dengan menggunakan proses berpikir pembentukan pendapat, (3) mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan penarikan kesimpulan, (4) mampu memeriksa kembali jawaban dengan menggunakan proses berpikir pembentukan keputusan dan penarikan kesimpulan. Siswa dengan kecerdasan emosional rendah: (1) tidak sempurna dalam memahami masalah karena ketidaksempurnaan dalam proses berpikir pembentukan pengertian, (2) tidak sempurna dalam membuat rencana pemecahan masalah, karena ketidaksempurnaan dalam proses berpikir pembentukan pendapat, (3) tidak lengkap dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah karena ketidaksepurnaan proses berpikir pembentukan keputusan dan penarikan kesimpulan, (4) mengecek kembali jawaban karena ketidaksepurnaan proses berpikir pembentukan keputusan dan penarikan kesimpulan.

Kata kunci    :    proses berpikir, pemecahan masalah, kecerdasan emosional