Penelitian sastra lisan cerita rakyat ini penting untuk dilakuakan sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan nilai budaya berbasis kearifan lokal serta nilai lahir yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan struktur cerita rakyat Ponorogo (2) mesdeskripsikan dan menjelaskan nilai budaya berbasis kearifan lokal cerita rakyat di Kabupaten Ponorogo (3) mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi cerita rakyat Kabupaten Ponorogo dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini informasi dideskripsikan secara teliti dan analitis. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal yang dilakukan pada satu karakteristik dan satu sasaran (subjek), yaitu cerita rakyat Kabupaten Ponorogo Data penelitian ini dari data primer dan skunder yang dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dari infoman, studi pustaka, dan dokumentasi. Pemeriksaan dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data dan teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis struktural dan analisis model interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) strutur cerita rakyat Kabupaten Ponorogo antara isi cerita satu dan lainnya ada persamaan dan perbedaan. Dengan adanya persamaan dan perbedaan yang ada dalam setiap cerita, semakin menambah kemenarikan dan memperkuat serta memperjelas cerita rakyat di Kabupaten Ponorogo, (2) nilai budaya berbasis kearifan lokal yang terkandung dalam cerita rakyat Kabupaten Ponorogo adalah: nilai moral individual (nilai baik budi pekerti, nilai menghormati dan menghargai, nilai kehati-hatian, nilai kepemimpinan dan tanggungjawab, nilai kehati-hatian dalam bertindak, nilai bekerja keras, nilai rela berkorban, nilai adil dan bijaksana, nilai kepatuhan, nilai menepati janji, nilai rendah hati, nilai kesabaran, dan nilai tahu balas budi), nilai moral sosial (nilai peduli nasib orang lain, nilai suka memberi nasihat, nilai kasih sayang, nilai suka menolong, dan nilai kerukunan), nilai adat, nilai agama/religi (nilai ketaatan, nilai tawakal, nilai bersyukur pada Allah, nilai bertaubat dan istigsar), dan nilai sejarah, (3) relevansi cerita rakyat di Kabupaten Ponorogo dengan nilai budaya berbasis kearifan lokalnya dan dielaborasikan dengan kurikulum 2013 dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar/materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP dan berfungsi membentuk karakter anak bangsa yang kritis, cerdas, bermoral, berbudi luhur, berbudaya, dan santun berbahasa.
Kata Kunci: Struktur, nilai budaya berbasis kearifan lokal, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesi