×
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang
mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang diberi
perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan
pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), TPS atau model
pembelajaran langsung, (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar
matematika yang lebih baik, siswa yang mempunyai gaya belajar visual, gaya
belajar auditorial, atau gaya belajar kinestetik, (3) pada masing-masing model
pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa
yang mempunyai gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, atau gaya belajar
kinestetik, (4) pada masing-masing kategori gaya belajar, manakah yang
mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang diberi
perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan RME,
model pembelajaran kooperatif tipe TPS atau model pembelajaran langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain
faktorial 3? 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP/MTs
Negeri di Kabupaten Sragen. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified
cluster random sampling kemudian diperoleh sampel sampel penelitiannya yaitu
siswa di SMP N 1 Sambirejo, MTs N Plupuh, dan MTs N Sragen. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 308 siswa. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah nilai tes prestasi belajar matematika dan angket gaya
belajar siswa. Uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan
sel tak sama. Uji hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama
dengan taraf signifikansi 0,05.
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh kesimpulan sebagai berikut. (1) Siswa
yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan
pendekatan RME mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya
dengan siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS. Siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS dengan pendekatan RME maupun model pembelajaran TPS mempunyai
prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran langsung. (2) Siswa dengan gaya belajar visual
mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang
mempunyai gaya belajar auditorial. Siswa dengan gaya belajar visual mempunyai
prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar
kinestetik, sedangkan siswa dengan gaya belajar auditorial mempunyai prestasi
belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang mempunyai gaya
belajar kinestetik. (3) Pada model pembelajaran TPS dengan pendekatan RME,
model pembelajaran TPS, dan model pembelajaran langsung, siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial. Siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar kinestetik, sedangkan siswa dengan gaya belajar auditorial mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik. (4) Pada kategori gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik, siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan RME mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan RME maupun model pembelajaran TPS mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran langsung.
Kata kunci: TPS, Pendekatan RME, Gaya Belajar Siswa