Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Perkebunan Karet Batu Jamus, perkembangan Perkebunan Karet Batu Jamus, dan dampak Perkebunan Karet Batu Jamus bagi masyarakat sekitar tahun 1996-2008. Adanya perkebunan karet batu jamus dilatar belakangi oleh menurunnya pasar kopi dan tembakau, serta berkembangnya industri otomotif di Eropa dan Amerika. Hal tersebut mengakibatkan jumlah permintaan karet meningkat, sehingga dilakukan perluasan perkebunan karet di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Batu Jamus. Pada awalnya Perkebunan Karet Batu Jamus didirikan oleh pengusaha Belanda, kemudian pada tahun 1958 berhasil dinasionalisasi menjadi milik Indonesia. Pada tahun 1996 Perkebunan Karet Batu Jamus berubah menjadi PTP. Nusantara IX (Persero) Batu Jamus. Hingga tahun 2008, perkebunan karet ini memiliki produksi karet yang terus meningkat hampir di setiap tahunnya, sehingga berpengaruh pula bagi tenaga kerja dan masyarakat sekitar perkebunan. 
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap, pertama adalah heuristik yang merupakan langkah awal dalam mencari sumber data baik lisan maupun tulisan, kedua adalah kritik sumber yang bertujuan untuk mencari keakuratan data, ketiga adalah interpretasi merupakan penafsiran data yang diseleksi untuk membangun fakta, keempat adalah historiografi yang merupakan penulisan dari hasil interpretasi data. 
Berdasarkan analisis terhadap sumber-sumber yang telah terkumpul, dapat disimpulkan bahwa penanaman karet di Batu Jamus awalnya dilakukan oleh orang Belanda dan terus mengalami perkembangan hingga masa pemerintahan Indonesia yang memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat sekitar Batu Jamus yaitu terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Batu Jamus sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Hadirnya perkebunan karet juga mendorong terbukanya isolasi penduduk pedesaan di Batu Jamus karena dibangunnya sarana transportasi baik di lingkungan perkebunan karet maupun di luar perkebunan karet. Seiring dengan perkembangan perkebunan karet maka mulai dibangun segala fasilitas desa untuk menunjang kebutuhan masyarakat Batu Jamus yaitu sekolah Tanam Kanak-Kanak, bendung dan prasarana transportasi seperti jalan dan jembatan yang merupakan sarana yang penting dalam pengangkutan hasil produksi karet. Adanya perkebunan berdampak juga dalam kehidupan sosial masyarakat seperti penebangan dan perusakan pohon karet yang merugikan perusahaan.