×
Penelitian ini mengkaji penerjemahan ujaran yang mengandung tindak tutur tak
langsung (TTTL) dalam subtitle film yang berjudul Mirror Mirror. Dengan
menggunakan pendekatan pragmatik, tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
mengidentifikasi jenis-jenis tindak tutur tak langsung dalam dialog, (2) mengidentifikasi
teknik dan metode penerjemahan tindak tutur tak langsung yang digunakan dalam
subtitle berbahasa Indonesia, (3) mengidentifikasi pergeseran daya pragmatis
terjemahan tindak tutur tak langsung serta teknik dan metode yang mengakibatkannya,
(4) mengkaji kualitas terjemahan tindak tutur tak langsung dalam subtitle berahasa
Indonesia film Mirror Mirror.
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
merupakan studi kasus tunggal. Data diperoleh dengan beberapa metode, antara lain:
catat simak, kuesioner, dan wawancara dengan para informan. Data yang berupa ujaran
yang mengandung tindak tutur tak langsung akan diperoleh dari keseluruhan dialog
dalam film Mirror Mirror dan terjemahannya dalam subtitle berbahasa Indonesia,
sedangkan penilaian kualitas terjemahannya akan diperoleh dari para rater dan
responden.
Tindak tutur tak langsung yang ditemukan terbagi menjadi dua jenis yaitu
konvensional dan non-konvensional dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan.
Berdasarkan kategorinya, TTTL tersebut dikelompokkan menjadi: direktif, komisif,
asertif, dan ekspresif. Dalam penerjemahannya selain mendominasi, metode yang
beorientasi BSa juga cenderung menimbulkan pergeseran daya pragmatis ujaran.
Ditemukan pergeseran daya pragmatis ujaran yang terbagi menjadi tiga tipe, antara lain:
tipe penghilangan ketaklangsungan, tipe perubahan bentuk, dan tipe perubahan ilokusi.
Baik klasifikasi TTTL, metode dan teknik yang diterapkan, serta pergeseran daya
pragmatis yang dihubungkan dengan keterbatasan ruang dan waktu dalam subtitling
menghasilkan terjemahan dengan kualitas yang beragam. Namun demikian, secara
keseluruhan kualitas terjemahan TTTL dalam subtitle berbahasa Indonesia film Mirror
Mirror, ditinjau dari aspek keakuratan, keberterimaan maupun keterbacaan tergolong
baik,
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara metode dan teknik
penerjemahan yang diterapkan dengan bentuk dan jenis TTTL. Bentuk dan jenis TTTL
tersebut berhubungan dengan tingkat kesulitan pemahaman TTTL serta panjang
pendeknya komposisi kalimat, sehingga efektifitas sebuah metode penerjemahan TTTL
dalam subtitling dapat digambarkan terutama bila dihubungkan dengan kualitas
terjemahan yang dihasilkan.
Kata Kunci: ilokusi, subtitling, metode penerjemahan, pergeseran daya pragmatis,
teknik penerjemahan, tindak tutur tak langsung, ujaran.