Di Indonesia alkohol menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan dan kemanusiaan. Alkohol yang diproduksi oleh para pengrajin di Bekonang sangat dibutuhkan untuk keperluan medis di masyarakat. Alkohol murni berkadar 90% tersebut dipasarkan ke rumah sakit, apotek, perusahaan farmasi, perusahaan rokok, dan untuk keperluan kosmetik. Di Bekonang, menjadi pengrajin alkohol merupakan mata pencaharian yang sudah turun-temurun. Sulitnya pasar penjualan alkohol telah membuat ciu yg merupakan barang setengah jadi dari proses produksi alkohol menjadi produk dengan nilai jual. Selain memberikan stigma buruk dalam masyarakat, maraknya penyalahgunaan ciu sebagai minuman keras juga membawa pengrajin pada masalah lain, yaitu menghadapi tekanan dari oknum yang menyalahgunakan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo terkait minuman keras untuk kepentingan tertentu. Bagaimana kisah para pengrajin alkohol di Bekonang? Dinamika apa saja yang terjadi dibalik pelarangan produksi ciu di Kabupaten Sukoharjo? Seberapa peduli pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo menanggapi hal tersebut?