×
Dengan berkembangnya suatu perkotaan, maka permintaan akan lahan baru
sebagai tempat tinggal dan kegiatan perekonomian masyarakat akan terus meningkat.
Kondisi ini jika terus menerus dibiarkan terjadi tentu akan menimbulkan masalah
yang berdampak pada turunnya kualitas lingkungan. Oleh sebab itu Pemerintah Kota
Surakarta menyelenggarakan program Solo Eco Cultural City sebagai bentuk
perlindungan untuk lingkungan dan kebudayaan. Dimana setiap elemen masyarakat
wajib berpartisipasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penentuan
informan dalam penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data
dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk
menguji validitas data menggunakan triangulasi data. Untuk analisa data
menggunakan proses yang berupa reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen program Solo Eco
Cultural City melalui empat tahapan yakni pertama, perencanaan dimana proses ini
menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana program
ini dilaksanakan. Kedua, tahap pengorganisasian yang mana dalam tahapan ini
dilaksanakan pembagian kerja kepada stakeholder sesuai dengan bidang dan keahlian
masing-masing. Ketiga, tahap penggerakan atau pelaksanaan kegiatan dimana dalam
tahapan ini para stakeholder melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan
bidang dan keahliannya. Keempat, tahapan terakhir adalah pengawasan, disini
pelaksanaan program diamati apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan apakah
ada penyimpangan yang terjadi.
Kata kunci: ecocultural city, lingkungan, manajemen.