Latar Belakang: Perilaku seksual remaja di Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan. Di Kota Surakarta sendiri angka perilaku seksual remaja masih cukup tinggi. Selain masalah tersebut remaja juga banyak mengalami persoalan akibat kecemasan. Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar pada remaja. Untuk mengendalikan remaja agar tidak mengalami gangguan kecemasan dan melakukan perilaku seksual remaja maka dibutuhkan suatu aturan mendasar pada diri remaja, salah satunya adalah religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecemasan dan perilaku seksual antara mahasiswa dengan tingkat religiusitas tinggi dan rendah.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2014 yang berjumlah 250 orang. Semua yang memenuhi kriteria restriksi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 140 mahasiswa. Semua variabel diukur dengan kuesioner valid dan reliabel. Data dianalisis secara statistik dengan independent samples t test dan Mann-Whitney test.
Hasil Penelitian: Terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan (p = 0,000) antara mahasiswa dengan religiusitas tinggi (mean = 19,31) dan rendah (mean = 27,17). Terdapat perbedaan perilaku seksual yang signifikan (p = 0,000) antara mahasiswa dengan religiusitas tinggi (median = 89) dan rendah (median = 68).
Simpulan Penelitian: Mahasiswa dengan tingkat religiusitas tinggi memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dan perilaku seksual yang lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan tingkat religiusitas rendah.
Kata Kunci: tingkat kecemasan, perilaku seksual, tingkat religiusitas