Abstrak |
: |
Tujuan penelitian ini untuk menemukan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal serta peran penanda kohesi dalam memunculkan alur cerita dalam novel Kelangan Satang karya Suparto Brata. Penelitian ini membahas tiga permasalahan yaitu: (1) apa sajakah kohesi gramatikal novel Kelangan Satang karya Suparto Brata? (2) Apa sajakah kohesi leksikal novel Kelangan Satang karya Suparto Brata? dan (3) bagaimanakah peran penanda kohesi gramatikal dan kohesi leksikal dalam memunculkan alur cerita novel Kelangan Satang karya Suparto Brata? Data penelitian ini adalah data kebahasaan, yaitu satuan-satuan lingual yang berupa tuturan-tuturan, kalimat, dan klausa dari novel Kelangan Satang karya Suparto Brata. Data kebahasaan tersebut berupa tuturan-tuturan, kalimat, atau klausa yang di dalamnya terdapat alat-alat wacana baik aspek gramatikal maupun leksikal yang mendukung kepaduan wacana. Objek penelitian yang dianalisis adalah kohesi gramatikal dan leksikal, serta peran kohesi dalam memunculkan alur cerita novel. Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, sedangkan dalam penerapan metode simak ini menggunakan teknik sadap sebagai teknik dasar. Metode yang digunakan untuk menganalisis kohesi gramatikal dan kohesi leksikal novel Kelangan Satang adalah metode agih. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Teknik analasis data yang digunakan sebagai teknik lanjutan dari teknik BUL adalah teknik ganti, teknik lesap, dan teknik perluas. Hasil analisis menunjukkan bahwa penanda kohesi gramatikal yang mendominasi adalah referensi dan penanda kohesi leksikal yang mendominasi adalah repetisi. Penanda kohesi yang muncul dalam setiap unit wacana novel yaitu orientasi, komplikasi, klimaks, resolusi, evaluasi, dan koda berperan dalam pembentukan alur cerita. Peran penanda kohesi yang paling menonjol di antara yang lain dalam perangkaian alur cerita adalah kemunculan referensi dan repetisi tautotes dalam unit wacana. Pendeskripsian karakteristik tokoh dan situasi cerita dilakukan dengan cara menyebutkan nomina atau frasa nomina tertentu yang merujuk pada karakter cerita atau tokoh atau nama tempat secara berulang-ulang baik pada bab satu, dua maupun tiga. Penyebutan nomina dan frasa nomina sebagai unsur acuan ini hampir selalu diikuti oleh penggunaan referensi persona dan referensi demonstratif yang merupakan unsur kohesinya. Hal inilah yang menyebabkan dominasi unsur referensi pada aspek gramatikal dan unsur repetisi pada aspek leksikal dalam novel. Kata Kunci : kohesi gramatikal, kohesi leksikal, referensi, substitusi, repetisi. |