×
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik diantara model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran kooperatif Probing-Prompting dengan pendekatan saintifik, atau pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik, 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kecemasan matematika tinggi, sedang, atau rendah, 3) pada masing-masing kategori kecemasan matematika, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik diantara model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan
pendekatan saintifik, model pembelajaran Probing-Prompting dengan pendekatan saintifik, atau pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik, 4) pada masingmasing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kecemasan matematika tinggi, sedang, atau rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di
Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Stratified Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 280 siswa dengan rincian 95 siswa pada kelas eksperimen satu, 93 siswa pada kelas eksperimen dua, dan 92 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket kecemasan matematika siswa. Ujicoba instrumen tes prestasi meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas sedangkan ujicoba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal, dan reliabilitas. Uji normalitas populasi populasi menggunakan metode
Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama dan pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: 1) model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif Probing-Prompting dengan pendekatan saintifik, atau pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik sedangkan model
pembelajaran kooperatif Probing-Prompting dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar yang sama baiknya dengan pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik, 2) siswa dengan kecemasan matematika rendah mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa dengan kecemasan matematika sedang dan tinggi, dan siswa dengan kecemasan matematika sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa dengan kecemasan matematika tinggi, 3) pada masing-masing kecemasan matematika siswa (tinggi, sedang dan rendah) antara model koperatif tipe GI dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran kooperatif Probing-Prompting dengan pendekatan saintifik, dan pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik
memberikan prestasi belajar yang sama, 4) pada model pembelajaran GI dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran kooperatif Probing-Prompting dengan pendekatan saintifik, siswa dengan kecemasan matematika rendah mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa dengan kecemasan matematika sedang maupun tinggi, siswa dengan kecemasan matematika sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecamasan matematika tinggi. Pada model pembelajaran klasikal dengan pendekatan saintifik, siswa dengan kecemasan matematika rendah mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa dengan
kecemasan matematika sedang dan tinggi, siswa dengan kecemasan matematika sedang dan tinggi mempunyai prestasi belajar yang sama.
Kata Kunci: Group Investigation (GI), Probing-Prompting, Pembelajaran Klasikal,
Pendekatan Saintifik, Kecemasan Matematika, Prestasi Belajar Matematika.