Simbol Okultisme merupakan simbol yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan
dan sering dikaitkan dengan sihir, mistis dan sifatnya tersembunyi. Simbol-simbol Okultisme
banyak ditemukan di berbagai peradaban dan bersifat sakral. Dunia desain independen, atau
biasa disebut indie, mulai memanfaatkan simbol-simbol tersebut menjadi desain dalam
produk mereka, khususnya kaos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana persepsi yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat dalam industri indie tersebut,
yaitu desainer dan pemakai kaos indie, terhadap simbol-simbol Okultisme yang mereka
adopsi menjadi desain dan yang mereka pakai. Penelitia ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan studi kasus persepsi.
Secara garis besar persepsi yang dimiliki kalangan desainer lebih mendalam daripada
persepsi yang timbul dari kalangan pemakai kaos indie. Hal ini dikarenakan para desainer
melakukan observasi yang cukup mendalam terlebih dahulu terhadap satu simbol yang akan
mereka manfaatkan dan adopsi menjadi sebuah desain kaos. Sedangkan sebagian besar
pemakai kaos indie tidak melakukan observasi yang mendalam terhadap sejarah dan makna
dari simbol Okultisme yang menjadi desain dalam kaos yang mereka pakai, sehingga persepsi
mereka hanya mendasar saja. Kecuali satu narasumber dari kalangan pemakai yang memang
memiliki ketertarikan pribadi terhadap Okultisme, termasuk simbol-simbolnya. Sedangkan
persepsi yang timbul dari kedua belah pihak, amat dipengaruhi oleh konsistensi bentuk dari
simbol terkait. Hal ini terlihat dari bagaimana sebuah gambar mata satu dipersepsikan sebagai
simbol All-Seeing Eye. Konsistensi bentuk dari obyek terkaitpun menjadi faktor penting
dalam sebuah proses persepsi.
Kata Kunci: Kaos Indie, Simbol Okultisme, Persepsi