Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) isi Babad Kemalon
(Pakunagara); (2) perjuangan R.M. Said sampai berdirinya Kadipaten Mangkunegaran;
dan (3) implementasi isi Babad Kemalon (Pakunagara) dan perjuangan
R.M. Said dalam pembelajaran sejarah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis.
Tahap awal pada metode penelitan historis adalah mengumpulkan data atau
heuristik. Data penelitian yang dikumpulkan berupa sumber primer dan sumber
sekunder. Pengumpulan data selesai, dilakukan kegiatan analisis data. Tahap
analisis data dimulai dari verifikasi atau kritik, interpretasi dan kemudian penjabaran
historiografi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Babad Kemalon
(Pakunagara) berisi 30 pupuh. Pupuh tersebut berisi tentang perjuangan R.M. Said
dari tahun 1750-1756, ketika R.M. Said melawan pemerintah kolonial di dusun
Kemalon sampai kembali ke Surakarta untuk menempati istana Mangkuyudan; (2)
Perjuangan R.M. Said dibagi menjadi 3 periode. Periode pertama 1741-1742
merupakan periode perjuangan yang dilakukan R.M. Said ketika bergabung
dengan Raden Mas Garendi atau Sunan Kuning dalam peristiwa Geger Pacinan.
Periode kedua 1743-1752, merupakan periode perjuangan R.M. Said ketika
bergabung dengan paman yaitu Pangeran Mangkubumi untuk melawan kekuatan
Paku Buwana II dan pemerintah kolonial, periode ini juga merupakan periode
perpisahan bagi R.M. Said dan Pangeran Mangkubumi. Periode ketiga 1752-1757
merupakan periode perjuangan R.M. Said melawan tiga kekuatan gabungan yaitu
prajurit Kasunanan Surakarta, prajurit Kasultanan Yogyakarta, dan pemerintah
kolonial; (3) Implementasi isi Babad Kemalon (Pakunagara) dan perjuangan R.M.
Said dalam pembelajaran sejarah yaitu dapat digunakan sebagai bahan ajar Mata
Pelajaran Sejarah Indonesia bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI
Semester 2 KI poin 3 dan KD poin 3.7.
Kata kunci: Babad Kemalon (Pakunagara), Perjuangan, R.M. Said