×
Rantai Pasok pada industri otomotif, khususnya industri mobil merupakan salah satu supply chain yang melibatkan banyak entitas di dalamnya. Tingginya jumlah entitas juga berpengaruh terhadap tingginya daya saing antar pelaku bisnis. Hal tersebut kemudian mendorong terciptanya suatu strategi dalam jaringan bisnis yang mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan bisnis yang lebih dikenal dengan sebutan integrasi vertikal. Namun demikian, terciptanya integrasi vertikal yang berlebihan dan tidak memperhatikan kaidah persaingan usaha yang sehat juga dapat berdampak buruk pada kondisi iklim bisnis.
Penelitian ini difokuskan pada permasalahan pada industri komponen yang merupakan sektor inbound dalam rantai pasok industri mobil di Indonesia. Di mana terdapat suatu indikasi penggunaan exclusive dealing antar pelaku yang terlibat didalamnnya. Bredasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu kajian untuk mengetahui dampak exclusive dealing terhadap iklim bisnis di industri komponen Indonesia.
Penelitian dilakukan dengan merancang suatu kuesioner yang terdiri dari tiga variabel dan 21 indikator. Setelah perancang kuesioner dilakukan, kemudian kuesioner disebarkan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode electronic survey dan direct survey kepada 36 perusahaan komponen di Indonesia. Setelah dilakukan survei, selanjutnya dilakukan proses pengujian dan analisis data dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling pada aplikasi AMOS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat indikasi penggunakan exclusive dealing yang berakibat pada terciptanya iklim bisnis yang tidak kondusif di industri komponen Indonesia.