ABSTRAK
Pemilu tahun 2014 diikuti oleh 6.608 caleg yang memperebutkan 560 kursi Dewan Perwakilan Rakyat yang terbagi dalam 77 daerah pemilihan. Dalam masa kampanye, para caleg berusaha mempromosikan diri melalui iklan. Salah satunya adalah iklan pada media luar ruang atau billboard.
Penelitian ini terfokus pada iklan Arianti Dewi dan Murti Sari Dewi. Kedua iklan tersebut dipilih karena memiliki keunikan yang tidak terdapat pada iklan caleg-caleg yang lain. Selain itu, jumlahnya cukup banyak tersebar di tempat-tempat strategis di wilayah kota Surakarta. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui persepsi pemilih pemula terhadap kedua iklan tersebut. Pemilih pemula dipilih karena memiliki karakteristik yang berbeda dari pemilih pada umumnya. Pemilih pemula yang belum pernah mengikuti pemilu sebelumnya memegang peranan penting dengan memegang 20%-30% suara dari keseluruhan jumlah pemilih.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomena tanpa membuktikan hipotesis. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu persepsi pemilih pemula warga Kelurahan Serengan, Surakarta. Dan indikator dalam penelitian ini adalah pemahaman tentang caleg. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang.
Hasil dari penelitian ini adalah pemilih pemula memiliki persepsi negatif terhadap Arianti Dewi dan Murti Sari Dewi. Mayoritas responden tidak mengenal sosok kedua caleg tersebut di masyarakat. Ini dikarenakan iklan tidak memuat informasi yang cukup mengenai caleg tersebut. Pemilih pemula tidak mengetahui latar belakang kedua caleg tersebut dan memiliki pemahaman yang rendah tentang kedua caleg tersebut.
Kata kunci : pemilu legislatif 2014, iklan caleg, persepsi
ABSTRACT
The Legislative Election of 2014 followed by 6,608 candidates vying for 560 seats in the House of Representatives and is divided into 77 electoral districts. During the campaign, the candidates are trying to promote themselves through advertising. One is advertising on outdoor media or billboards.
This study focused on Arianti Dewi’s and Murti Sari Dewi’s advertisements. Both advertisements are chosen because they have a uniqueness that is not contained in other candidates’ advertisements. In addition, there are many of those advertisements scattered in strategic places in the city of Surakarta. This study aimed to determine the perceptions of voters against both the advertisements. Beginner voters are chosen because they have different characteristics compared to voters in general. Voters who have never participated in previous elections plays an important role by holding a 20% -30% of the votes of the total number of voters.
This study is a quantitative descriptive research that seeks to describe a phenomenon without proving a hypothesis. The method used is a survey method using a questionnaire to collect data. In this study, there is one variable, namely the perception of beginner voters of Kelurahan Serengan, Surakarta. And the indicator of this study is the understanding of the candidates.  Data analysis was performed using cross tabulation.
The results of this study is voters have negative perceptions towards Arianti Dewi and Murti Sari Dewi. The majority of respondents did not know the figure of the two candidates in the community. This is because the advertisements do not contain sufficient information about the candidate. Voters do not know the background of both candidates and has a low level of understanding about the two candidates.
Keywords: 2014 legislative elections, candidates advertising, perception