×
Tujuan penelitian adalah, (1) mengetahui pengaruh penambahan serat bambu dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap kuat lentur ferosemen, (2) mengetahui nilai optimal kuat lentur ferosemen yang dihasilkan dari penambahan serat bambu dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%, (3) mengetahui persentase penggunaan serat bambu pada berat jenis ferosemen yang masuk ke dalam kategori berat jenis beton ringan pada penambahan serat bambu dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari volume ferosemen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dan teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi. Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian adalah (1) variabel terikat: kuat lentur dan berat jenis ferosemen, (2) variabel bebas: variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% serat bambu dari volume ferosemen.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, (1) variasi penambahan serat bambu berpengaruh kuat dan bersifat positif terhadap kuat lentur ferosemen,dimana serat bambu akan mengakibatkan kenaikan nilai kuat lentur ferosemen, (2) nilai optimal kuat lentur pada variasi 10% sebesar 6,071 N/mm2 dan hasil pengujian kuat lentur ferosemen ini mempunyai nilai kuat lentur lebih tinggi jika dibandingkan kuat lentur kayu kelas I, (3) persentase minimal penggunaan serat bambu pada berat jenis ferosemen yang masuk ke dalam kategori berat jenis beton ringan terdapat pada variasi serat bambu 20% sebesar 1878,780 kg/m3.
Kata kunci: ferosemen, serat bambu, kuat lentur, berat jenis.