Penulis Utama : Dyah Rohmi Nugraheni
NIM / NIP : G0011076
×

ABSTRAK
Latarbelakang.Memasuki usia menopause, banyak wanita mengeluhkan gejala-gejala yang timbul akibat fluktuasi hormonal, salah satunya adalah insomnia. Aktivitas fisik merupakan salah satu alternatif yang dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi keluhan-keluhan selama periode menopause.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuihubunganantaraaktivitas fisik dengan kejadian insomnia pada wanita menopause.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik denganpendekatancross sectional.Sebanyak 37 sampelberusia50-68tahun di lima Posyandu Lansia Desa Ngringo, Jaten, Karanganyardipilihsesuai dengankriteria restriksi. Tingkat aktivitas fisikdinilaidengankuesioner IPAQ. Gejala insomnia dinilaidengankuesionerKSPBJ-IRS. Data dianalisisdenganmenggunakanujialternatif Kolmogorov-Smirnov.
Hasil. Jumlah sampel yang mengalami insomnia lebih banyak terdapat pada kelompok yang melakukan aktivitas fisik sedang, sedangkan sampel yang tidak mengalami insomnia juga lebih banyak pada tingkat aktivitas fisik sedang. Analisis Kolmogorov-Smirnov menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan insomnia (p=1,000).
Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian insomnia pada wanita menopause.
Kata Kunci: aktivitas fisik, insomnia, menopause
ABSTRACT
Background. Entering the age of menopause, many women complain many symptom that arise due to hormonal fluctuation, which one is insomnia. Physical activity is one of the alternative that can be used as an option to address complaints during this period. This study aims to investigate the association between physical activity and incident of insomnia in menopausalwomen.
Method. This study is an observational analytic with cross sectional approach. Total of 37 samples of 50-68-years-old in five Posyandu Lansia Ngringo Village, Jaten, Karanganyar that selected according to restriction criteria. Level of physical activity was assessed by IPAQ questionnaire. Symptoms of insomnia was assessed by KSPBJ-IRS questionnaire. Data were analyzed using the Kolmogorov-Smirnov alternative test.
Result. The number of samples that have insomnia more numerous in the group who did moderate physical activity, while samples were not experiencing insomnia are also more at moderate levels of physical activity. Kolmogorov-Smirnov analysis showed no significant association between physical activity with insomnia (p = 1.000).
Conclusion. There was no significant associations between physical activity with the incidence of insomnia in menopausal women.
Keywords:physical activity, insomnia, menopause

×
Penulis Utama : Dyah Rohmi Nugraheni
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0011076
Tahun : 2015
Judul : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Insomnia pada Wanita Menopause
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2015
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Kedokteran Jur. Kedokteran-G0011076-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. IGBIndro Nugroho, dr., Sp.KJ
2. Zulaika Nur Afifah, dr., M.Kes
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.