×
ABSTRAK
Struktur bodi kendaraan harus memiliki sifat bending yang baik, ringan, dan tahan api. Komposit hybrid merupakan sebuah material alternatif yang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Penggabungan serat gelas dan serat karbon sebagai penguat dan penggunaan serbuk genteng Sokka dalam matriks bisphenol-A adalah sebuah terobosan baru dari teknologi komposit hybrid. Komposit hybrid dibuat dengan jenis konfigurasi lapisan serat gelas dan serat karbon yang bervariasi. Pengujian bending dilakukan pada setiap jenis konfigurasi lapisan sesuai standar ASTM D6272 untuk memperoleh konfigurasi komposit hybridyang menghasilkan kekuatan bending tertinggi. Setelah diperoleh konfigurasi komposit hybrid dengan kekuatan bending tertinggi, variasi persentase fraksi volume serbuk genteng Sokka sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% ditambahkan ke dalam matriks bisphenol-A. Pengujian bending sesuai standar ASTM D6272, pengujian bakar sesuai standar UL-94, analisa TGA (thermogravimetric analysis), dan pengamatan SEM (scanning electron microscope) dilakukan pada setiap spesimen komposit hybrid dengan penambahan serbuk genteng Sokka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh konfigurasi serat hybrid dan penambahan serbuk genteng Sokka terhadap sifat bending dan ketahanan bakar komposit.
Kekuatan bending tertinggi berdasarkan jenis konfigurasi lapisan dimiliki oleh komposit hybrid G2C10 (komposit yang diperkuat 2 lapis serat gelas pada sisi tengah dan 10 lapis serat karbon pada sisi terluar) sebesar 550,30 MPa dengan modulus bending sebesar 59,63 GPa.Penambahan 2,5% fraksi volume serbuk genteng Sokka ke dalam matriks bisphenol-A berdampak pada peningkatan kekuatanbendingkomposit hybrid G2C10 hingga 5,8%. Komposit hybrid G2C10 dengan penambahan 2,5% fraksi volume serbuk genteng Sokka memiliki ketahanan bakar HB (horizontal burning)dengan laju pembakaran (ROB) mencapai 12,81 mm/menit dan waktu penyalaan api (TTI)10,43 detik, serta memiliki temperatur puncak degradasi termal tertinggi pada 380 °C. Hasil foto SEM komposit hybrid G2C10 dengan penambahan 2,5% fraksi volume serbuk genteng Sokka menunjukkan ikatan antarmuka yang efektif antara bisphenol-A, serat, dan filler.
Kata kunci: komposit hybrid, serat gelas, serat karbon, bisphenol-A, genteng Sokka
ABSTRACT
The objective of the research is to investigate the effect of hybrid fiber configuration and Sokka roof tile dust supplementation on the bending and fire-resistance characteristics of composites.Vehicle body structure must have good-bending, lightweight, and fire-resistance characteristics. Hybrid composite is an alternative material developed to fulfill the demand. The integration of glass fiber and carbon fiber as reinforcing materials and the supplementation of Sokka roof tile dust into Bisphenol-A matrix are a new breakthrough of hybrid composite technology. Hybrid composites are made of varied glass fiber and carbon fiber layer configuration types. The bending strength of each composite with hybrid fiber configuration variations was tested according to the standard of ASTM D6272 so as to obtain the hybrid fiber configuration type with the highest bending strength. When it was obtained, the variations of Sokka roof tile dust volume fraction percentage of 25.%, 5%, 7.5%, and 10% were supplemented into Bisphenol-A matrix. The bending strength test with ASTM D6272, fire-resistance test with UL-94 standard, thermogravimetric analysis (TGA), and scanning electron microscope (SEM) observation were done for each specimen of the hybrid composites supplemented with Sokka roof tile dust.
The highest bending strength based on the fiber configuration type is owned by the hybrid composite of G2C10 (the composite reinforced with two layers of glass fiber in the middle side and ten layers of carbon fiber in the outer side) with the value of 550.30 MPa and the bending modulus is 59.63 GPa. The supplementation of 2.5% of Sokka roof tile dust volume fraction into Bisphenol-A matrix affects the bending strength of the hybrid composite of G2C10 up to 5.8%. Its fire-resistance (horizontal burning) has the rate of burning (ROB) of 12.81 mm/minute, the time to ignition (TTI) of 10.43 seconds, and the highest thermal degradation peak temperature on 380 0C. The result of SEM photograph of the hybrid composite of G2C10 with the supplementation of 2.5% of Sokka roof tile dust volume fraction indicates an effective interface binding of the Bisphenol-A, fiber, and fillers.
Keywords: Hybrid composite, glass fiber, carbon fiber, Bisphenol-A, and Sokka roof tile