Penulis Utama : Silvia Putri Kumalasari Setyohadi
NIM / NIP : G0011198
×

Latar Belakang: Presbiopia dini adalah penurunan kemampuan akomodasi
mata yang onsetnya lebih awal dibanding presbiopia pada umumnya. Salah
satu faktor risiko presbiopia adalah pekerjaan yang menuntut untuk melihat
dekat dalam waktu lama contohnya membatik. Pengrajin batik sering terpajan
faktor risiko tersebut, namun karena pengetahuan tentang presbiopia dini yang
masih terbatas, gejala presbiopia dini sering dianggap sebagai keadaan normal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko
terjadinya presbiopia dini, terutama pekerjaan yang menuntut untuk melihat
dekat dalam waktu lama, dalam hal ini membatik.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 31 orang
Pengrajin Batik PT. Batik Keris yang dipilih menggunakan teknik total
sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah masa kerja, lama kerja, jarak
obyek dengan mata saat bekerja, aktivitas melihat dekat di luar jam kerja, dan
aktivitas melihat dekat total yang diukur dengan kuesioner. Variabel terikat
penelitian ini adalah presbiopia dini yang didiagnosis melalui pemeriksaan
visus (baik visus jauh maupun dekat) beserta koreksinya dan pemeriksaan
amplitudo akomodasi mata yang dilakukan di Solo Eye Center. Variabel luar
terkendali adalah usia dan jenis kelamin, sedangkan variabel luar yang tidak
terkendali adalah riwayat penyakit dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan
mata. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan model regresi logistik.
Hasil Penelitian: Terdapat 11 orang (35,5%) responden yang menderita
presbiopia dini. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan hasil aktivitas
melihat dekat total memiliki hubungan yang bermakna dengan presbiopia dini
(OR = 17,854; CI 95% 1,755-181,657; p = 0,015). Kualitas hubungan tersebut
lebih kuat dibandig hubungan usia dengan presbiopia dini (OR = 12,19; CI
95% 1,177-126,217; p = 0,036). Responden yang melakukan aktivitas melihat
dekat total = 64 jam/minggu memiliki probabilitas terkena presbiopia dini
lebih tinggi dibanding responden yang melakukan aktivitas melihat dekat total
< 64 jam/minggu.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas melihat dekat
total dengan terjadinya presbiopia dini.
Kata kunci : Presbiopia Dini, Aktivitas Melihat Dekat

×
Penulis Utama : Silvia Putri Kumalasari Setyohadi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0011198
Tahun : 2015
Judul : Hubungan aktivitas melihat dekat dengan terjadinya presbiopia dini pada pengrajin batik pt. batik keris
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2015
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Kedokteran Jur. Kedokteran-G.0011198-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Kurnia Rosyida, dr., Sp.M.
2. Widardo, Drs., M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.