Penulis Utama : Yogie Suryo Prabowo
NIM / NIP : I0508121
×

Asetat anhidrat ((CH3CO)2O) merupakan pelarut aktif, tidak berwarna, dan memiliki bau yang tajam. Asetat anhidrat digunakan dalam pembuatan selulosa asetat, filter tow, filament yarn, obat-obatan aspirin dan berperan sebagai pelarut dalam penyiapan senyawa organik. Di Indonesia belum terdapat pabrik yang memproduksi asetat anhidrat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang terbuka, maka dirancang pabrik asetat anhidrat dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun dengan bahan baku aseton 89.894 ton/tahun dan asam asetat 64.974 ton/tahun. Pabrik ini direncanakan berdiri di Kawasan Industri Wijayakusuma, Mangkangwetan, Semarang, Jawa Tengah, pada tahun 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari, dan 330 hari per tahun dengan waktu shut down satu bulan.
Reaksi pembentukan asetat anhidrat dari aseton dan asam asetat dengan proses ketena terjadi pada dua tahap, Pertama yaitu proses pembentukan senyawa ketena dengan proses dekomposisi aseton terjadi pada temperatur 750 - 760ºC dan tekanan 1,5 atm dalam reaktor alir pipa (RAP). Tahap proses meliputi tahap persiapan bahan baku, tahap pembentukan ketena, tahap pembentukan asetat anhidrat, tahap pemurnian dan penyimpanan produk. Proses dekomposisi aseton ini selain menghasilkan senyawa ketena juga menghasilkan produk samping berupa gas metana, etilena, dan karbon monoksida. Sedangkan tahap kedua, proses pembentukan asetat anhidrat dari gas ketena dengan asam asetat cair, proses ini terjadi pada temperatur 55ºC dan tekanan 1,5 atm dalam packed reactive absorber. Pemurnian produk dilakukan dengan menara distilasi dengan kemurnian 99,94%.
Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air (air didapatkan dari proses desalinasi air laut sebanyak 144,71 m3/jam), unit pengadaan steam sebanyak 17.829,16 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 19 MWh/hari (772,28 kWh untuk pabrik dan sisa 18.227,72 kWh akan dijual ke PLN), unit pengadaan udara tekan sebesar 15.004,60 m3/jam (61,75 m3 untuk pneumatic sisanya 14.942,85 m3 untuk udara pembakaran), dan unit pengadaan bahan bakar sebanyak 21.150,72 kg gas metana per Start up. Pabrik juga dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas produk selain itu pabrik menyediakan alat pelindung diri untuk mencegah dan mengurangi kontak antara bahaya pada tenaga kerja sesuai dengan standar yang diizinkan.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift.
Dari hasil analisa ekonomi diperoleh Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 87,34%, setelah pajak 65,50%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,05 tahun, setelah pajak 1,36 tahun, Break Event Point (BEP) 52,06%, Shut Down Point (SDP) 43,82% dan Discounted Cash Flow (DCF) 29,52%. Berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka Pabrik Asetat anhidrat dari Aseton dan Asam asetat dengan proses ketena kapasitas 100.000 ton/tahun dinilai layak didirikan karena memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.

 

×
Penulis Utama : Yogie Suryo Prabowo
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0508121
Tahun : 2015
Judul : Prarancangan pabrik asetat anhidrat dari dekomposisi aseton dengan proses ketena kapasitas 100.000 ton/tahun
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2015
Program Studi : S-1 Teknik Kimia
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Kimia-I.0508121-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Mujtahid Kaavessina,S.T.,M.T.,Ph.D.
2. Wusana Agung Wibowo, S.T., M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.