×
Volume lalulintas Kota Surakarta mengalami peningkatan setiap tahunnya yang
diakibatkan dari bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan bermotor.
Kemacetan simpang Gondang merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan
lalulintas dan belum berfungsinya sistem lalulintas dengan baik. Dengan
memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalulintas, hambatan samping
dan lingkungan simpang merupakan daerah komersil, maka dipilih mengatasi
kemacetan simpang Gondang menggunakan manajemen simpang tak bersinyal
dan simpang bersinyal. Yang bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang,
memberi usulan pemecahan masalah jika terjadi kemacetan, serta merencanakan
anggaran biaya dan membuat kurva S pekerjaan setelah perbaikan.
Metode penelitian menggunakan survey dan observasi langsung di lapangan untuk
mendapatkan data masukan dan lalu dihitung untuk mendapatkan hasil kinerja
yang diinginkan. Survei digunakan dengan menggunakan teknik manual dalam
pengamatan dan pengambilan data di lapangan. Kemudian data diolah
menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dengan
menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk mengolah data lalulintas.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa simpang Gondang memiliki derajat
kejenuhan (DS) awal sebesar 1,15 sesuai perhitungan simpang tak bersinyal
metode MKJI 1997. Untuk kinerja simpang Gondang yang lebih baik, maka
dilakukan alternatif mengubah simpang tak bersinyal menjadi bersinyal. Hasil
desain ulang derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,74, sehingga pemasangan lampu
lalulintas merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi kemacetan simpang
Gondang. Dengan pekerjaan traffic light selama waktu 21 hari, meliputi pekerjaan
umum, survey, pekerjaan tanah, pembesian, pelistrikan dan finishing. Dan biaya
untuk pemasangan traffic light pada simpang Gondang sebesar Rp.426.415.500,00
Kata-kata kunci : Simpang tak bersinyal, Simpang bersinyal, MKJI 1997.