×
ABSTRAK
Munculnya otonomi daerah menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pemerintahan yang bercorak sentralisasi mengarah kepada sistem pemerintahan yang desentralisasi. Dalam rangka mendukung perwujudan otonomi daerah, pemerintah Kabupaten Ngawi berupaya untuk meningkatkan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber pendapatan yang akan diperlukan untuk penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi. Dari beberapa pendapatan asli daerah di Kabupaten Ngawi, retribusi daerah merupakan salah satu pendapatan terpenting di samping pajak. Salah satu retribusi daerah yang mempunyai potensi untuk menambah pendapatan daerah adalah retribusi pelayanan pasar. Sejak diberlakukannya otonomi daerah Kabupaten Ngawi berusaha secara efektif meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah dengan mengeluarkan Perda Kabupaten Ngawi No. 02 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan Pasar. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar oleh Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Ngawi.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dokumen dari beberapa informan yang terdiri dari Kabid Pendapatan, Kasi Penerimaan dan Penagihan, Kasi Pembukuan Pendataan dan Evaluasi Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Ngawi. Data yang diperoleh diuji validitasnya menggunakan teknik triangulasi data yaitu penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses implementasi kebijakan retribusi pelayanan pasar oleh Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Ngawi dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilakukan dengan tahap interpretasi, tahap pengorganisasian dan tahap evaluasi. Pada tahap interpretasi dilakukan dengan cara sosialisasi secara langsung, selanjutnya tahap pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan unit-unit pelaksana kebijakan, penetapan anggaran, saranan dan prasarana serta pelaksanaan kegiatan. Sedangkan pada tahap aplikasi dilakukan dengan penerapan tata cara pemungutan, pembayaran, pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi pelayanan pasar. Selain itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam implementasi kebijakan retribusi pelayanan pasar tersebut yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan dukungan publik.
ABSTRACT
The emergence of regional autonomy led to a paradigm shift from centralized system of government patterned lead to a decentralized system of government. In order to support the realization of regional autonomy, the government Ngawi seeks to increase the amount of revenue the original income as a source of income that would be required for the implementation of the Local Government Ngawi. Of some local revenues in Ngawi, retribution is one of the most important income tax side. One of the levies that have the potential to increase local revenue is retribution market services. Since the regional autonomy Ngawi trying to effectively improve the original income sources by issuing Regulation No. Ngawi 02 of 2010 on the Service Fees Market. The purpose of research provides an overview of Policy Implementation Service Fees Market by Department of Trade and Market Management Ngawi.
This type of research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques in this research through observation, interviews, documents from several informants consisting of the Head of Revenue, Revenue and Billing Head, Head of Accounting Data Collection and Evaluation Department of Trade and Market Management Ngawi. The data obtained were tested its validity using data triangulation technique is research conducted by collecting similar data but using different data collection techniques. Data analysis techniques in this research is data reduction, data display, and conclusion.
These results indicate that the process of policy implementation levy market services by the Department of Trade and Market Management Ngawi in an effort to increase revenue (PAD) is done with the interpretation phase, organization phase and evaluation phase. At this stage of interpretation is done by direct socialization, the next stage of organizing is done by setting the units implementing the policy, budgeting, facilities and infrastructure and the implementation of activities. Where as the stage of application with the implementation of procedures for collecting, payment, reduction, relief and deliverance service levies market. In addition, there are factors that affect the implementation of the policy of the market services levy is communication, resources, disposition and public support.