×
Abstract
Garbage was one of the environmental problems. As time goes by, garbage has become that cause new problems like water pollution, air pollution, flood and others. Most of people seeing garbage as unused items that cannot work and then system of garbage management by government did not function properly. Today begins to develop a sustainable garbage management with community role to managing garbage. One of the part of sustainable garbage management is garbage bank method. In sustainable garbage management method particularly with garbage bank must be adjusted and considered by environmental conditions local settlements in order to successful, the aspect related to housing components such as physical environment, economy, community, law, culture and the availability of utilities have an important relation in the development of sustainable garbage management.this research wants to know what is relationship between housing components and success of garbage bank method on sustainable garbage management, and the next step is identfy housing components and success of garbage bank in two area, RW IX Kelurahan Kadipiro and RW II Kelurahan Gajahan with scoring analyse and finally do the crosstab analyse to determine the relationship between both of them. The conclusion is a housing components with individual aspect such as nature, society, shell and network have important relation with the success of garbage bank method. This research is to identfy the housing components and success of garbage bank method in two case studies, so we can determine the relationship between both of them in RW IX Kelurahan Kadipiro and RW II Kelurahan Gajahan, Surakarta.
Keywords: sustainable garbage management, garbage bank, housing components
Abstrak
Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sangat rumit penanganannya, bahkan saat ini sampah telah menjadi masalah sendiri yang turut menimbulkan permasalahan baru seperti pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, banjir dan lain sebagainya. Selama ini sebagian besar masyarakat memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Penanganan sampah juga masih bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe) yaitu sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Dewasa ini mulai dikembangkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan dengan penekanan peran masyarakat dalam mengelola sampah. Salah satu model pengelolaan sampah berkelanjutan adalah bank sampah. Dalam pengelolaan sampah berkelanjutan khususnya dengan metode bank sampah harus disesuaikan dan dipertimbangkan dengan kondisi lingkungan permukiman setempat agar berhasil, aspek-aspek terkait komponen permukiman seperti kondisi fisik, ekonomi, masyarakat, hukum, budaya serta ketersediaan sarana prasarana pendukung memiliki peran dalam pengembangan dan keoptimalan pengelolaan sampah berkelanjutan tersebut. Berdasarkan isu yang sedang berkembang, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana hubungan antara komponen permukiman dan keberhasilan metode bank sampah dalam pengelolaan sampah berkelanjutan, tahap selanjutnya adalah melakukan skoring dalam mengidentifikasi komponen permukiman dan keberhasilan metode bank sampah di RW IX Kelurahan Kadipiro dan RW II Kelurahan Gajahan kemudian melakukan analisis tabulasi silang dalam menentukan hubungan dari kedua variabel tersebut. Kategori hubungan dari penelitian ini terdiri dari tiga yaitu, kuat, sedang dan rendah. Kesimpulannya adalah komponen permukiman dengan masing-masing aspek seperti nature, society, shell dan network memiliki peran dalam keberhasilan pelaksanaan metode bank sampah di lingkungan permukiman. Penelitian ini mengidentifikasi komponen permukiman dengan keberhasilan metode bank sampah di dua studi kasus, sehingga dapat diketahui hubungan antara dua variabel tersebut di RW IX Kelurahan Kadipiro dan RW II Kelurahan Gajahan, Kota Surakarta.
Kata Kunci: Pengelolaan sampah berkelanjutan, metode bank sampah, komponen permukiman