Penulis Utama : Amalina Niara Putri
NIM / NIP : D0111013
×

ABSTRAK
Keberadaan produk hukum yang melindungi hak difabel di Kota Surakarta belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan difabel karena masih ditemukan kasus diskriminasi, salah satunya pada penyediaan halte BST. Kini, masih ditemukan di beberapa titik halte belum terdapat ramp untuk lewat kursi roda. Selain itu, seringkali bus berhenti tidak dekat dengan bibir halte sehingga membuat celah yang cukup lebar, yang mampu membahayakan para penumpang. Padahal kondisi ini sudah mendapatkan advokasi dan renovasi sejak berdirinya halte BST pada tahun 2010. Upaya advokasi salah satunya dilakukan oleh Tim Advokasi Difabel (TAD) Kota Surakarta. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas Tim Advokasi Difabel (TAD) dalam penyediaan fasilitas umum untuk mewujudkan kesetaraan difabel pada halte Batik Solo Trans (BST) di Kota Surakarta.
Untuk menilai efektivitas TAD, peneliti menggunakan teori Robbins dan Mary Coulter (1999) dengan delapan ciri-ciri efektivitas tim. Ciri-ciri tersebut adalah kejelasan tujuan, keterampilan yang relevan, saling percaya, komitmen bersama yang kuat, kelancaran komunikasi, kemampuan negosiasi, peran aktif pemimpin dan dukungan internal dan eksternal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Informan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, analisis dokumen dan metode penelusuran data online. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analis data menggunakan tiga langkah, yakni reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan ciri efektivitas tim di atas, diketahui bahwa TAD belum memenuhi ciri efektivitas tim. TAD telah memiliki kejelasan tujuan dan keterampilan terkait penyediaan fasilitas umum, namun belum menunjukkan rasa saling percaya, komitmen bersama, kelancaran komunikasi, dan minim keterlibatan ketua TAD. Kemampuan negosiasi telah dimiliki oleh TAD, tetapi baik dukungan internal maupun eksternal belum disediakan dan digunakan dengan optimal.
Kata kunci: Efektivitas Tim, Tim Advokasi Difabel (TAD), Kesetaraan Difabel, Halte BST . Drs. ABSTRAK
Keberadaan produk hukum yang melindungi hak difabel di Kota Surakarta belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan difabel karena masih ditemukan kasus diskriminasi, salah satunya pada penyediaan halte BST. Kini, masih ditemukan di beberapa titik halte belum terdapat ramp untuk lewat kursi roda. Selain itu, seringkali bus berhenti tidak dekat dengan bibir halte sehingga membuat celah yang cukup lebar, yang mampu membahayakan para penumpang. Padahal kondisi ini sudah mendapatkan advokasi dan renovasi sejak berdirinya halte BST pada tahun 2010. Upaya advokasi salah satunya dilakukan oleh Tim Advokasi Difabel (TAD) Kota Surakarta. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas Tim Advokasi Difabel (TAD) dalam penyediaan fasilitas umum untuk mewujudkan kesetaraan difabel pada halte Batik Solo Trans (BST) di Kota Surakarta.
Untuk menilai efektivitas TAD, peneliti menggunakan teori Robbins dan Mary Coulter (1999) dengan delapan ciri-ciri efektivitas tim. Ciri-ciri tersebut adalah kejelasan tujuan, keterampilan yang relevan, saling percaya, komitmen bersama yang kuat, kelancaran komunikasi, kemampuan negosiasi, peran aktif pemimpin dan dukungan internal dan eksternal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Informan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, analisis dokumen dan metode penelusuran data online. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analis data menggunakan tiga langkah, yakni reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Berdasarkan ciri efektivitas tim di atas, diketahui bahwa TAD belum memenuhi ciri efektivitas tim. TAD telah memiliki kejelasan tujuan dan keterampilan terkait penyediaan fasilitas umum, namun belum menunjukkan rasa saling percaya, komitmen bersama, kelancaran komunikasi, dan minim keterlibatan ketua TAD. Kemampuan negosiasi telah dimiliki oleh TAD, tetapi baik dukungan internal maupun eksternal belum disediakan dan digunakan dengan optimal.
Kata kunci: Efektivitas Tim, Tim Advokasi Difabel (TAD), Kesetaraan Difabel, Halte BST .

×
Penulis Utama : Amalina Niara Putri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0111013
Tahun : 2015
Judul : Efektivitas TAD (Tim Advokasi Difabel) dalam Penyediaan Fasilitas Umum untuk Mewujudkan Kesetaraan Difabel di Kota Surakarta (Studi Kasus pada Halte Batik Solo Trans)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2015
Program Studi : S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D0111013-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Budiarjo, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.