×
ABSTRAK
Pemilihan umum presiden (Pilpres) merupakan ajang pemilihan yang sangat krusial pelaksanaannya dalam menentukan nasib bangsa Indonesia lima tahun kedepan. Tetapi praktik kampanye hitam yang terjadi selama masa Pilpres menimbulkan ketegangan-ketegangan ditengah-tengah masyarakat. Sehingga menjadi perhatian besar bagi media massa dalam mempublikasikan isu kampanye hitam. Secara umum, penelitian ini akan mengamati bagaimana Kompas dan Media Indonesia menulis pandangan resmi redaksional melalui tajuk rencana terkait menyikapi isu kampanye hitam yang terjadi pada pilpres 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana isu kampanye hitam pada pilpres tahun 2014 diwacanakan dalam harian Kompas dan Media Indonesia. Pemilihan data dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu yang sesuai dengan tujuan penelitian dan rumusan masalah. Dalam melakukan analisis, peneliti menggunakan teknik analisis wacana model Van Dijk untuk editorial. Peneliti memilih metode ini, karena metode ini merupakan metode yang relevan dengan rumusan masalah penelitian. Metode analisis wacana Van Dijk melihat bagaimana teks dibangun melalui tiga kerangka, yaitu jenis isi tajuk rencana, analisis struktur dan strategi argumentatif, dan kerangka sosial budaya.
Dalam penelitian ini hasil analisis yang didapat adalah, kampanye hitam oleh Kompas dan Media Indonesia digambarkan sebagai cara berkampanye yang tidak bermartabat. Kompas dan Media Indonesia dalam tajuk rencananya menunjukkan sikap tidak mendukung terhadap praktik kampanye hitam pada pemilihan umum. Disini terdapat perbedaan sikap politik yang ditunjukkan oleh Kompas dan Media Indonesia. Di mana Kompas lebih bersifat netral, tidak memihak dengan memberikan opini menggunakan bahasa yang halus dan implisit. Sedangkan Media Indonesia lebih menunjukkan sikap memihak yang mendukung pada pasangan Jokowi-JK dan menyampaikan opini dengan lugas dan eksplisit.
Kata Kunci : kampanye hitam, analisis wacana untuk editorial, Van Dijk.
ABSTRACT
Presidential election is an election field which the assessment is crucial to decide Indonesian destiny for 5 years after. But the practice of black campaign which has been occurring causes tension in the middle of civics. So it becomes a big attention for mass media in publicing the issue of black campaign. Generally, this research would observe the way of Kompas and Media Indonesia in writing their redactional official principals through editorial related in how to address black campaign issue which had happenned in Presidential Election 2014.
This research is purposed to observe of how black campaign issue of Presidential Election 2014 as a discourse in Kompas and Media Indonesia. The selection of data was did by using purposive sampling, that accordance with the research aim and problem. In doing the analysis, researcher uses the technique of discourse analysis of Van Dijk model for editorial Researcher determined this method, because it is a relevan method with the formulation of research problem. Discourse analysis method of Van Dijk sees how a text was built through three structures, they are the kind of content of editorial, structure analysis and argumentative strategy, and social and cultural framework.
Analysis result in this research is, black campaign is portrayed by Kompas and Media Indonesia as an unsuggested way of campaign. Editorial of Kompas and Media Indonesia againts the practice of black campaign in Presidential Election. Kompas and Media Indonesia have a different politic attitude. Kompas choose to be neutral, by giving opinion with a delicate and implicit language. Whereas, Media Indonesia seen to take side on Jokowi-JK and give an opinion with a simple and explicit language.
Keywords: black campaign, discourse analysis for editorial, Van Dijk.