×
INTISARI
Butena-1 merupakan senyawa olefin yang sering dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan polybutena-1 dan co-monomer (campuran) dalam pembuatan polyethylene jenis High Density Polyethylene (HDPE) dan Linier Low Density Polyethylene (LLDPE). Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka dirancang pabrik butena-1 dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dengan bahan baku n-butana 64.727 ton/tahun. Dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti faktor penyediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, serta utilitas, maka lokasi pabrik yang strategis adalah di Kawasan Industri Cilegon, Banten.
Peralatan proses antara lain kompresor, furnace, reaktor, condenser parsial, separator, menara distilasi, heat exchanger, valve, dan pompa. Butena-1 dihasilkan dari reaksi dehidrogenasi n-butana dalam Reaktor Fixed Bed Multitube pada kondisi nonisotermal nonadiabatik pada suhu 677 – 673 oC dan tekanan 1,5 atm dengan konversi sebesar 50%. Reaksi berlangsung secara endotermis sehingga memerlukan pemanas (flue gas). Pemurnian butena-1 menggunakan separator dan menara distilasi agar diperoleh butena-1 dengan kemurnian 99%.
Utilitas yang butuhkan berupa air, steam, listrik, bahan bakar, udara tekan dan unit pengolahan limbah. Kebutuhan air sebesar 330.940.526,4 kg/tahun atau 5,51 kg/kg produk, kebutuhan steam sebesar 60.752.102,4 kg/tahun atau 1,01 kg/kg produk, kebutuhan listrik sebesar 900 kWh atau 0,12 kWh/kg produk, kebutuhan bahan bakar IDO sebesar 53.770,47 L/tahun atau 8,96x10-4 L/kg produk dan kebutuhan udara tekan sebesar 538.560 m3/tahun atau 8,98x10-3. Terdapat tiga laboratorium, yaitu laboratorium fisik, laboratorium analitik, dan laboratorium penelitian dan pengembangan, untuk menjaga kualitas bahan baku dan produk.
Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Karyawan berjumlah 187 orang dibagi berdasarkan sistem jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift.
Hasil analisis ekonomi terhadap prarancangan pabrik butena-1 diperoleh modal tetap sebesar Rp 298.940.762.301,61 dan modal kerjanya sebesar Rp 584.483.802.228,81. Biaya produksi total per tahun sebesar Rp 1.784.088.873.131,09. Hasil analisis kelayakan menunjukkan ROI sebelum pajak 59,05% dan setelah pajak 44,29%, POT sebelum pajak 1,49 tahun dan setelah pajak 1,91 tahun, BEP 41,14%, SDP 31,17% dan DCF sebesar 20,29%. Berdasar analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik butena-1 dengan kapasitas 60.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.