Abstrak |
: |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kondisi politik masa Mangkunegara II pada tahun 1796-1825; (2) kebijakan politik Mangkunegara II dalam Perang Jawa pada tahun 1825-1830; (3) dampak Perang Jawa terhadap pemerintahan Mangkunegara II; dan (4) relevansi penelitian rekonstruksi kebijakan politik Mangkunegara II dalam Perang Jawa sebagai materi pengayaan dalam pembelajaran Sejarah wajib bagi kelas XI SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis. Metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Tahap awal yang dilakukan dalam proses peneltian historis yaitu pengumpulan data atau heuristik. Data penelitian yang dikumpulkan berupa data primer maupun sekunder yang berkaitan dengan Mangkunegara II dalam Perang Jawa. Data dikumpulkan dengan teknik studi pustaka. Setelah pengumpulan data selesai, kemudian dilakukan kegiatan analisis data. Tahap analisis data dimulai dari verifikasi atau kritik, intepretasi dan kemudian penjabaran historiografi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Kondisi politik masa Mangkunegara II pada tahun 1796-1825 relatif aman, bahkan hingga tahun 1835. Selama Mangkunegara II berkuasa telah melewati berbagai fase penjajahan Eropa yang dimulai dari VOC, Belanda, Inggris hingga diserahkan kepada Belanda kembali. Beberapa kali Mangkunegara II telah berjasa memenangkan Belanda maupun Inggris dalam peperangan atas pribumi; (2) Kebijakan Politik Mangkunegara II memiliki pengaruh besar bagi kemenangan Belanda dalam Perang Jawa pada tahun 1825-1830. Mangkunegara II terlibat dalam Perang Jawa dengan membela pihak Belanda. Selama berperang, urusan internal Mangkunegaran diserahkan kepada adiknya yang bernama Arya Prabuwijaya. Kekuatan Mangkunegaran didukung oleh adanya militer kuat dari Legiun Mangkunegaran yang berdiri sejak tahun 1808; (3) Dampak Perang Jawa telah memberikan keuntungan bagi pemerintahan Mangkunegara II dengan bertambahnya wilayah Mangkunegaran menjadi dua kali lipat. Perang Jawa tahun 1825-1830 juga berdampak pada lahirnya Sistem Sewa Tanah (Cultuur Stelsel) atau Sistem Tanam Paksa (4) Relevansi penelitian rekonstruksi kebijakan politik Mangkunegara II dalam Perang Jawa (1825-1830) sebagai materi pengayaan dalam pembelajaran Sejarah wajib di kelas XI SMA. Hal tersebut sebagaimana mengacu pada Silabus Kurikulum 2013 kelas XI SMA pada kelompok mata pelajaran Sejarah wajib pada Kompetensi Dasar 3.3 yang berbunyi menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. Kata Kunci: Kebijakan Politik, Perang Jawa, Mangkunegaran ABSTRACT This study aims to identifity: (1) the political conditions of Mangkunagara II in period 1796-1830; (2) political policy of Mangkunagara II in the Java War in 1825-1830; (3) the impact of the Java War against the government Mangkunagara II; and (4) the relevance of political policy Mangkunagara II research reconstruction in the Java War as a matter of learning enrichment in Historical Lesson XI. The research used historical method. The historical method is the process of critically examining and analyze the recordings and relics of the past. The initial stage in the process of historical research is the collection of data or heuristics. The research data was collected in the form primary and secondary data related to Mangkunagara II in Java War. Data collected by using literature review. After data collection is completed then perform analysis activities. The data analysis phase from verification or criticism interpretating historiographical translation begins. Based on the results of this study concluded: (1) condition politics period Mangkunagara II on period 1796-1825 relative safe, moreover until 1835. During his rule, Mangkunagara II through various phases of European colonization began from the VOC, the Dutch, British to re-submitted to the Dutch back. Mangkunagara II has provided services for the victory obtained by the Dutch and British in the battle to win over natives; (2) political policy of Mangkunagara II in the Java War in 1825-1830 have major implications for the Dutch victory. This is supported by the presence of a strong from Legion Mangkunagaran. Strength owned by Mangkunagara II in maintaining power, makes Mangkunagaran be present since 1808; (3) Mangkunegaran as the partiys that contributed to the victory of the Dutch get benefit from the presence of the Java War has expanded the area several times and even until the end of the Java War to be doubled from the previous extensive. Java War in 1825-1830 has also spawned Land Lease System (Cultuur Stelsel), known as the Cultivation System; (4) the material on Political Policy of Mangkunagara II in the Java War period of 1825-1830 has relevance to teaching materials high school historical lesson XI. The materials related to the curriculum in 2013 at the high school syllabus, Basic Competence 3.3 analyzes strategies of resistance against the occupation of Indonesia in Indonesian western nations before and after the 20th century. Keywords: Political Policy, Java War, Mangkunagaran |