×
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model bisnis, efisien, dan stabilitas antara Bank Umum Syariah (BUS) dengan Bank Umum Konvensional (BUK) yang ada di Indonesia. Periode pengamatan pada penelitian ini adalah tahun 2007 samapi 2013. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 bank yang terdiri dari 11 Bank Umum Syariah (BUS) dan 15 Bank Umum Konvensional (BUK). Penelitian ini menggunakan uji beda independent samples T-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada model bisnis tetapi BUS mempunyai intermediasi yang lebih tinggi. Pada sisi biaya, BUK mempunyai efisiensiyang lebih baik. Meskipun begitu, efisiensi BUS dan BUK tidak ada perbedaan yang signifikan. Kemudian BUS mempunyai kualitas aset dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan BUK.
Penelitianini menunjukkan FDR yang lebih besar untuk BUS dikarenakan pertumbuhan pembiayaan lebih besar dibandingkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga sehingga BUS perlu meningkatkan penetrasinya untuk menghimpun dana dari masyarakat. Selain itu untuk meningkatkan efisiensi, BUS sebaiknya meningkatkan pengelolaan biaya yang dikeluarkan. Kemudian untuk meningkatkan stabilitas baik BUS maupun BUK perlu meningkatkan prinsip kehati-hatian dengan mengetatkan aturan pembiayaan/kredit.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang meliputi jumlah sampel, indikator pengukur variabel, dan tidak adanya variabel kontrol. Sehingga dalam penelitian selanjutnya diharapkan untuk melengkapi keterbatasan yang ada pada penelitian ini.
Kata kunci: Intermediasi keuangan, bank syariah, efisiensi bank, stabilitas bank
ABSTRACT
This study aims to determine the differences in business models, efficiency, and stability between Islamic Banks (BUS) with Commercial Bank (BUK) in Indonesia. The period of observation in this study is 2007 till 2013. The sample in this study were 26 banks consisting of 11 Islamic Banks (BUS) and 15 Commercial Bank (BUK). This study used a different test of independent samples t-test.
The results showed that there was no significant difference in the business model but BUS has a higher intermediation. Then, BUK has better efficiency. Nevertheless, the efficiency of BUS and BUK there is no significant difference. Furthermore,BUS have asset quality and better stability than BUK
This study showed a higher FDR for BUS due to financing growth higher than the growth in third party funds so BUS need to increase penetration to raise funds from the public. In addition to improving efficiency, BUS should improve the management costs incurred. Then, to improve the stability of both the BUS and BUK need to increase the precautionary principle by tightening the rules of financing / credit.
This study has several limitations, including the number of samples, measuring an indicator variable, and the absence of control variables. So that in future research is expected to complement the existing limitations in this study.
Keywords: Financial intermediation, Islamic banking, bank efficiency, bank stability.