Penulis Utama : Wahyu Tri Cahyo Puspito
NIM / NIP : D0110107
×

ABSTRAK
Maraknya keberadaan pengemis, pengamen dan gelandangan di Kota Madiun menyebabkan keresahan pada masyarakat serta menganggu ketentraman dan ketertiban umum. Untuk itu Pemerintah Kota Madiun membuat Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang berisi larangan mengamen dan mengemis serta larangan memberi sekaligus. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Madiun merupakan organisasi yang bertanggung jawab untuk menertibkan pengemis, pengamen dan gelandangan berdasarkan Perda tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja Satpol PP dalam pengendalian pengemis, pengamen dan gelandangan di Kota Madiun.
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi serta telaah dokumen. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Satpol PP dalam penertiban pengemis, pengamen dan gelandangan di Kota Madiun sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tolok ukur sebagai berikut, 1) Responsivitas unit Satpol PP Kota Madiun terhadap keluhan dan kritik dari masyarakat sudah ditanggapi dengan baik serta bersedia menerima masukan. 2) Untuk Responsibilitas, kinerja Satpol PP Kota Madiun sudah sesuai dengan Perda dan SOP namun terkadang masih ada kendala di lapangan. 3) Akuntabilitas, yaitu Unit Satpol PP Kota Madiun sudah melaporkan segala hasil kegiatannya kepada Walikota Madiun sebagai bentuk tanggung jawabnya. 4) Efektivitas, Kinerja Unit Satpol PP Kota Madiun sudah efektif, semenjak munculnya Perda larangan mengemis dan mengamen membuat keberadaan pengemis, pengamen dan gelandagan di Kota Madiun berkurang terutama di lampu merah. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja Satpol PP dalam pengendalian pengemis, pengamen dan gelandangan di Kota Madiun adalah SDM, Sarana dan Prasarana dan kepemimpinan.
Kata Kunci : Kinerja, Satpol PP, Perda Kota Madiun Nomor 08 Tahun 2010
ABSTRACT
The increasing existence of beggar, street musician, and vagrant in Madiun City results in restlessness among the society and disturbs the public tranquility and order. For that reason, Madiun City Government had released Local Regulation Number 08 of 2010 about the Organization of Public Tranquility and Order containing the prohibition against being street musician and beggar and the prohibition against giving money to them. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP = Territorial Guardian Police Unit) of Madiun City is an organization in charge of controlling beggar, street musician, and vagrant based on such the Local Regulation (Perda). The objective of research was to describe how the performance of Satpol PP was in controlling beggar, street musician, and vagrant in Madiun City.
This study was a descriptive qualitative research. The informant was selected using purposive sampling technique. Techniques of collecting data used were interview, observation and document study. The data validation was carried out using source triangulation. Technique of analyzing data used was an interactive data analysis encompassing data reduction, data display and conclusion drawing.
The result of research showed that the performance of Satpol PP in ordering beggar, street musician, and vagrant in Madiun had been good. It could be seen from the following parameters: 1) the Satpol PP of Madiun City’s was responsive to the society’s grievance and critique; it was also available to receive input. 2) Regarding responsibility, the Satpol PP unit of Madiun City’s performance had been consistent with Perda and SOP, despites some occasional constraints in the field. 3) Regarding accountability, the Satpol PP unit of Madiun City had reported any result of its activity to Madiun Mayor as the form of its responsibility. 4) In the term of effectiveness, the Satpol PP unit of Madiun City’s performance had been effective, since the issuance of Perda prohibiting the existence of beggar, street musician, and vagrant made the existence of beggar, street musician, and vagrant reduced particularly in traffic light area. The factors affecting the performance of Satpol PP in controlling beggar, street musician, and vagrant in Madiun City were human resource, infrastructure and leadership.
Keywords: Performance, Satpol PP, Perda Madiun City No.08 of 2010

×
Penulis Utama : Wahyu Tri Cahyo Puspito
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0110107
Tahun : 2015
Judul : Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2015
Program Studi : S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D0110107-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Budiarjo, M. Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.