×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh antara pembelajaran Fisika dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa. (2) Mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh antara hasil pre-test tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. (3) Mengetahui ada atau tidak adanya interaksi pengaruh penggunaan metode pembelajaran dan hasil pre-test terhadap kemampuan kognitif siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA N 1 Gemolong yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling sederhana. Sampel yang diambil adalah kelas XB yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimen dan XD yang berjumlah 40 siswa sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data keadaan awal siswa dan teknik tes untuk memperoleh data hasil pre-test dan data kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Pembiasan Cahaya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik anava dua jalan dengan frekuensi sel tidak sama yang didahului dengan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas dari nilai tes kemampuan kognitif pada pokok bahasan Pembiasan Cahaya. Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava menggunakan metode scheffe. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Pembiasan Cahaya {(FA = 5.187 > F0.05;1.76 = 3.97). Dari uji lanjut anava menggunakan metode scheffe diperoleh bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara penggunaan metode eksperimen dan metode demonstrasi. Karena = 70.20 > = 63.68, maka pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen memberikan pengaruh yang lebih baik dibanding dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa; (2) Ada perbedaan pengaruh antara hasil pre-test siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Pembiasan Cahaya{( FB = 35.977 > F0.05;1.76 = 3.97). Dari uji lanjut anava menggunakan metode scheffe diperoleh bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara hasil pre-test tinggi dan hasil pre-test rendah. Karena = 75.02 > = 61.59, maka siswa yang mempunyai hasil pre-test kategori tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik dibanding dengan siswa yang mempunyai hasil pre-test kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa; (3) Tidak terdapat interaksi antara penggunaan metode mengajar dengan hasil pre-test siswa terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Pembiasan Cahaya {( FAB = 0.186 < F0>