Penggunaan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam mengukur kualitas jasa lembaga amil zakat di Surakarta
Penulis Utama
:
Medelina Shinta Fatmawati
NIM / NIP
:
F0202084
×ABSTRAK
Semakin meningkatnya model dual-carrer families, menuntut suami maupun istri untuk bisa menyeimbangkan peran mereka baik dalam keluarga maupun pekerjaan. Ketidakmampuan untuk menyeimbangkan peran dan tuntutan dalam pekerjaan dan keluarga akan menimbulkan work-family conflict yang akan mengganggu kehidupan keluarga maupun pekerjaan dan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan. Berdasar latar belakang tersebut dan beberapa penelitian terdahulu, masalah yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah (1) apakah work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan kepuasan hidup dan (2) apakah coping behavior (emotion-focused coping dan problem-focused coping) memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan kepuasan hidup. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sebanyak 101 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah non probability berupa purposive sampling dengan kriteria sudah menikah, mempunyai pasangan yang sama-sama bekerja dan sudah mempunyai anak. Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 1 menyebutkan work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan kerja, hipotesis 2 menyebutkan work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan keluarga, hipotesis 3 menyebutkan work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan hidup, hipotesis 4a menyebutkan emotion-focused coping memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja, hipotesis 4b menyebutkan problem-focused coping memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja, hipotesis 5a menyebutkan emotion-focused coping memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan keluarga, hipotesis 5b menyebutkan problem-focused coping memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan keluarga, hipotesis 6a menyebutkan emotion-focused coping memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan hidup, hipotesis 6b menyebutkan problem-focused coping memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan hidup.
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah dengan menggunakan metode statistik Hierarchical Regression Analysis dengan bantuan Progran SPSS 11 for Window. Berdasarkan hasil Hierarchical Regression Analysis menunjukkan bahwa work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan kerja dengan nilai t sebesar -4, 975 dan taraf signifikansi 0,000, work- family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan keluarga dengan nilai t sebesar -2,085 dan taraf signifikansi 0,040, dan work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan hidup dengan nilai t sebesar -2,842 dan taraf signifikansi 0,005. Terbukti juga bahwa emotion-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja dengan nilai t sebesar -0,050 dan taraf signifikansi sebesar 0,961, emotion-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan keluarga dengan nilai t sebesar 1,912 dan taraf signifikansi 0,059 dan emotion-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan hidup dengan nilai t sebesar 1,296 dan taraf signifikansi sebesar 0,198 serta dibuktikan pula bahwa problem-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja dengan nilai t sebesar 0,066 dan taraf signifikansi sebesar 0,947, problem-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan keluarga dengan nilai t sebesar 0,335 dan taraf signifikansi sebesar 0,739, problem-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan hidup dengan nilai t sebesar 1,886 dan taraf signifikansi sebesar 0,062.
Dari bukti-bukti tersebut dapat disimpulkan bahwa work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan kerja, work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan keluarga dan work-family conflict berpengaruh negatif pada kepuasan hidup. Emotion-focused coping tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan kepuasan hidup serta problem-focused coping terbukti tidak memoderasi pengaruh work-family conflict pada kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan kepuasan hidup.
Berdasarkan hasil analisis ini, maka saran yang dapat diberikan kepada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta hendaknya menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat membantu karyawan menangani work family conflict misalnya pengadaan tempat penitipan anak, pengoptimalan fungsi konseling bagi karyawan, membangun komunikasi yang lebih hangat dan terbuka antara pimpinan dengan karyawan rumah sakit.
Kata kunci : work-family conflict, kepuasan kerja, kepuasan keluarga, kepuasan hidup, coping behavior
×
Penulis Utama
:
Medelina Shinta Fatmawati
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
F0202084
Tahun
:
2007
Judul
:
Penggunaan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam mengukur kualitas jasa lembaga amil zakat di Surakarta
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Ekonomi - 2007
Program Studi
:
S-1 Manajemen
Kolasi
:
Sumber
:
F0202084
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. A. Ikhwan Setiawan, SE, MT
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.