PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DALAM UPAYA MENEKAN KREDIT BERMASALAH PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) KCP KARANGANYAR ANIK MILANI F3612007 Perkembangan perbankan di Indonesia semakin intens dengan persaingan ketat dalam penyaluran kredit. Persaingan ini membuat beberapa bank salah satunya PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar menetapkan target pencairan kredit sejumlah 23 nasabah dalam sebulan. Target ini yang membuat penyaluran kredit tidak efektif dan kurang tepat sasaran sehingga berpotensi terjadinya masalah kredit. Hal ini perlu diantisipasi oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar dalam menerapkan manajemen risiko kredit yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek penerapan manajemen risiko kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT BTPN KCP Karanganyar telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan undang-undang PBI No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum. Penelitian ini merekomendasikan agar perusahaan dapat memenuhi target NPL (Non Performing Loan) agar dapat meningkatkan kualitas penyaluran setiap produk kredit, sekaligus menekan kredit bermasalah. Upaya yang dilakukan untuk menekan kredit bermasalah pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar dilakukan dengan mencegah dan menyelamatkan kredit bermasalah. Dalam penelitian ini, penulis menyarankan agar PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko dengan melakukan pemantauan efektifitas manajemen risiko di setiap aktivitas juga dengan komunikasi yang baik terkait pentingnya pengelolaan risiko. Dalam upaya menekan kredit bermasalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) KCP Karanganyar dapat mengoptimalkan upaya mencegah kredit bermasalah terutama langkah usulan kredit on the spot ke alamat debitur sehingga bank dapat mengetahui secara jelas kondisi debitur yang bersangkutan