Abstrak |
: |
ABSTRAK Krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 sampai dengan 1998 merupakan dampak dari jatuhnya nilai tukar baht Thailand. Dampak krisis yang cukup parah kemudian membuat IMF menganggap perlu adanya sistem pendeteksian krisis dengan melakukan pemantauan terhadap indikator nilai tukar riil. Nilai tukar riil yang berlebih akan berpeluang besar mengakibatkan terjadinya krisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model yang sesuai pada data nilai tukar riil kemudian mendeteksi krisis yang terjadi di Indonesia berdasarkan indikator nilai tukar riil menggunakan gabungan model volatilitas dan Markov switching tiga states (volatilitas rendah, sedang dan tinggi). Nilai inferred probabilities yang diperoleh dari model tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya krisis apabila bernilai lebih dari 0,6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data nilai tukar riil periode Januari 1990 sampai dengan Desember 2010 memiliki heteroskedastisitas dan mengalami perubahan struktur sehingga dapat dimodelkan menggunakan model SWARCH( 3,3) dengan ARMA ( 1,0) sebagai model rata-rata bersyarat. Berdasarkan uji perubahan struktur diketahui bahwa pada bulan Februari 1998 dan Juli 1998 terjadi perubahan stuktur pada data nilai tukar riil. Kemudian nilai inferred probabilities pada bulan Februari 1998 sebesar 0,7985 dan bulan Juli 1998 sebesar 0,9713. Oleh karena itu pada bulan Februari 1998 dan Juli 1998 terjadi volatilitas yang tinggi dan mengindikasikan terjadinya krisis. Berdasarkan indikator nilai tukar riil, model SWARCH( 3,3) dapat mendeteksi krisis mata uang di Indonesia pada bulan Februari 1998 dan Juli 1998. Kata kunci: krisis, nilai tukar riil, SWARCH, tiga states ABSTRACT The crisis occurred in Indonesia from 1997 until 1998 was caused by deation of bath Thailand exchange rate. The impact of the crisis which quite severe, made IMF should consider to make a crisis detection system by monitoring the real exchange rate indicator. Excess real exchange rate will lead to crisis. The purpose of this study is to determine the appropriate model for real exchange rate to detect crisis in Indonesia using combination of volatility model and Markov switching three states (low volatility, medium volatility and high volatility). The value of inferred probabilities derived from that model can be used to detect the occurrence of a crisis if it is more than 0.6. The results showed that the real exchange rate from January 1990 until December 2010 has heteroscedasticity and there are structural changes that can be modeled using SWARCH( 3,3) with ARMA( 1,0) as the conditional mean model. Based on the test of structural change, the real exchange rate data is known that on February 1998 and July 1998 there has been change in the structure of the data. The value of inferred probabilities on February 1998 is 0.7985 and July 1998 is 0.9713. Therefore, on February 1998 and July 1998 high volatility happened and indicated the occurrence of a crisis. Based on the real exchange rate indicators, SWARCH( 3,3) model can detect the currency crisis in Indonesia on February 1998 and July 1998. Keywords: crisis, real exchange rate, SWARCH, three states |